Dugaan Penyelewengan Dana, Kades Dituntut Mundur

oleh -
oleh
Massa Menuntut Mundur Kades Ngawu. KH/Surya
iklan dprd
Massa Menuntut Mundur Kades Ngawu. KH/Surya
Massa Menuntut Mundur Kades Ngawu. KH/Surya

PLAYEN,(KH) — Puluhan warga Desa Ngawu, Playen melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut mundur Wagiran sebagai Kades Ngawu. Alasan masyarakat melakukan unjukrasa karena beberapa dugaan yang dilakukan Kades Ngawu, Wagiran, seperti penebangan kayu untuk kepentingan pribadi, penggelapan uang dan pemecatan dukuh Ngawu secara semena-mena.

“Pertama penebangan pohon cemara dengan alasan perluasan jalan padahal pohon tersebut sudah berumur 25 tahun,” ucap Budi koordinator lapangan saat melakukan orasi. Kamis (02/07/2015).

Ia menambahkan selain penebangan pohon, Wagiran dituding telah menyelewengkan dana lomba posyandu padukuhan Ngawu sebesar Rp 1 juta rupiah dan pemecatan Dukuh karena dendam pribadi. “Seharusnya posyandu mendapatkan dana lomba sebesar Rp 2 juta namun dilaporkan Rp 1 juta,” jelas Budi.

Mantan Dukuh Ngawu Nyawio (54) yang diberhentikan pada hari Jumat (26/06/2015) lalu mengaku alasan pemberhentian atas dirinya lantaran tidak bisa menggunakan media elektronik.
“Saya memang tidak bisa memakai alat elektronik seperti handphone dan laptop. Tapi apa hanya itu alasannya?,” ujar dukuh yang menjabat dari tahun 2003 tersebut.

iklan golkar idul fitri 2024

Menanggapi tuntutan masyarakat tersebut, Wagiran tetap tenang menurutnya negara Indonesia merupakan negara hukum. Mulai dari penebangan kayu, uang posyandu dan pemecatan dukuh semua terlaksana setelah diadakan rapat bersama BPD dan Pamong Desa.

“Kita melakukan sesuatu karena sudah melalui tahap perundingan dengan pihak yang terkait. Saya siap jika ada pengaduan yang seperti itu kepada saya karena saya mempunyai bukti,” ujarnya.

Untuk masalah pemberhentian dukuh, Wagiran mengaku bukan keputusan pribadinya. Ia mengaku mendapatkan laporan dari warga padukuhan Ngawu tentang kinerja dukuh Ngawu yang kurang maksimal. “Sebelumnya juga sudah dirapatkan untuk pemberhentian namun ada sekitar 300 warga yang ikut dalam pembahasan tersebut dan menginginkan agar dukuh Ngawu diberhentikan,” jelasnya. (Atmaja)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar