Doa Ibu Menjadi Senjata Tria Raih Emas Tingkat Nasional

oleh -4469 Dilihat
oleh
Tria Suryatiningsih (tengah), saat menerina hadiah juara 1 di Jakarta.
Tria Suryatiningsih (tengah), saat menerina hadiah juara 1 di Jakarta.
Tria Suryatiningsih (tengah) warga Logandeng, Playen, saat menerina hadiah juara 1 di Jakarta.

PLAYEN, (KH)— Bersama 3 teman lainnya, ia menjadi salah satu peraih juara tingkat nasional. Menjadi wakil mengharumkan nama sekolah, daerah bahkan propvinsi merupakan kebanggaan lebih bagi dirinya, melebihi hadiah medali dan uang pembinaan yang ia terima.

Prestasi tidak pernah melihat siapa orangnya, keberhasilan akan berpihak kepada mereka yang memiliki kegigihan, keuletan serta kerja keras dalam berlatih suatu bidang, Seperti halnya Tria Suryatiningsih, berkat upaya yang kuat anak dari penjual sayur ini memiliki prestasi hingga level nasional.

Saat ditemui di sekolahannya, SMA N 2 Playen, peraih 2 medali emas atau juara 1 dari dua kategori lomba dari ajang Kejurnas Atletik Junior dan Remaja 2016 ini berbagi beberapa kiat-kiat usahanya, serta beberapa hal yang menjadi motivasi dirinya berani bersaing hingga memperoleh juara.

“Memperoleh Juara 1 lomba lari 5000 m junior putri dan juga juara 1 lomba lari halang rintang 3000 m junior putri pada lomba 23-26 Maret 2016 lalu. Disiplin rutin berlatih, sesuai jadwal latihan sendiri maupun komunitas dan Club,” ungkapnya.

Selain itu, sebagai makhluk beragama, ia tak pernah lupa untuk berdoa kepada Tuhan, ia sangat yakin segala sesuatu yang datang kepadanya adalah kehendak Tuhan.

“Selalu meminta doa kepada ibu juga, apalagi menjelang event lomba,” imbuh Triya. Setelah tiba saatnya nanti ia mengaku sangat berminat mendaftar untuk menjadi anggota TNI AD.

Ditambahkan teman satu sekolahnya, sebagai peraih perak pada lomba yang sama, Bayu Prasetyo, mengaku sangat memperhatikan aktivitas kesehariannya, terlebih ia telah memiliki prestasi taraf nasional.

“aktivitas olahraga lain seperti basket dan sepak bola kita batasi, saat main hanya sekedar penghilang bosan saja, rutinitas lain seperti naik motor kita sangat-sangat berhati-hati, jangan sampai cidera atau kecelakaan,” jelas Bayu.

Hal tersebut ia lakukan demi sebuah masa depan, karenanya, warga Logandeng, Playen ini mengaku akan menjadikan bakat yang ia miliki menjadi pegangan hidup, selain menjadi atlet profesioanal ia berencana menjadi guru/ pelatih dalam bidang yang sama. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar