SEMANU, (KH),— Musibah kebakaran terjadi di wilayah Kapanewon Semanu, Gunungkidul pada hari Jumat (14/5/2021). Kebakaran menghanguskan satu rumah. Satu rumah lainnya terbakar sebagian.
Dua rumah yang terbakar diketahui milik Sutaryo (40), dan Suyono (45). Keduanya merupakan warga Padukuhan Jragum, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu. Kebetulan rumah keduanya sedang dalam keadaan kosong karena ditinggal menghadiri acar Syawalan di Padukuhan Mijahan, Semanu.
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, rumah Sutaryo terbakar habis. Sementara rumah Suyono terbakar sebagian. Kedua warga Padukuhan Jagrum itu, mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kapolsek Semanu, AKP Ahmad Fauzi menuturkan, kejadian kebakaran mulai diketahui sekitar pukul 10.30 WIB.
“Saat itu, ada salah seorang tamu di rumah tetangga korban melihat ada kepulan asap di rumah Sutaryo. Ia kemudian memanggil warga yang lain untuk melihat rumah Sutaryo,” terang AKP Ahmad, Jumat (14/5/2021).
Setelah melihat dari dekat, diketahui asap yang mengepul berasal dari kebakaran di dalam rumah Sutaryo.
“Melihat api yang mulai membesar, mereka kemudian meminta tolong kepada warga lain untuk ikut berusaha memadamkan api. Namun karena minimnnya sumber air, warga kesulitan untuk mengatasi api yang kian membesar,” lanjutnya.
Saat itu, ada salah seorang warga yang berinisiatif melaporkan kejadian kebakaran ini ke Pemadam Kebakaran.
Dengan peralatan seadanya serta sumber air yang minim, warga bahu membahu mencoba memadamkan api. Warga juga berusaha mengevakuasi barang-barang milik korban.
“Dua unit mobil pemadam kebakaran yang segera tiba di lokasi, harus berjibaku. Hampir 2 jam petugas mengatasi kebakaran, Api padam sekitar pukul 12.30 WIB,” lanjut Ahmad.
Seluruh bangunan rumah serta aset barang yang berada di dalam Sutaryo ikut hangus terbakar, masing-masing 2 unit sepeda ontel, 1 unit sepeda motor dan surat-surat berharga sehingga kerugiannya mencapai Rp100 juta lebih.
“Sementara rumah Suyono terbakar sebagian atapnya, serta beberapa perabot rumah dengan kerugian sekitar Rp10 juta,” imbuh dia.
Ahmad melanjutkan, berdasarkan keterangan pemilik rumah, sekira pukul 09.00 WIB, korban membakar tongkol jagung yang sudah diambil bijinya di belakang rumah atau di dapur rumah.
“Setelah itu korban pergi untuk melaksanakan syawalan di Dusun Mijahan Semanu, rumah dalam keadaan kosong,” terang Kapolsek.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi jumlah kerugian yang di derita korban cukup besar. Atas peristiwa tersebut, Kapolsek menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada. Sebab, musim kemarau tentu menambah kerawanan terjadinya musibah kebakaran.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, kami menghimbau agar masyarakat lebih waspada. Sebelum pergi ke luar rumah agar memastikan dulu, semua sumber api sudah mati, terutama kompor atau yang lain,” pungkas AKP Ahmad. [Edi Padmo]