Diresmikan, Jembatan ‘Sembada Handayani’ Hubungkan Jalur Gunungkidul Dan Sleman

oleh -11900 Dilihat
oleh
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan jembatan ‘Sembada Handyani’, Rabu, (10/1/2017). KH/ Wibowo.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan jembatan ‘Sembada Handyani’, Rabu, (10/1/2017). KH/ Wibowo.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan jembatan ‘Sembada Handyani’, Rabu, (10/1/2017). Jembatan yang baru selesai dibangun ini menghubungkan Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman.

Secara administratif, jembatan yang diresmikan berada di dua wilayah yakni Kabupaten Sleman di Desa Lemah Abang Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan dan Kabupaten Gunungkidul di Desa Ngoro-oro kecamatan Patuk.

“Jembatan sebagai konetivitas antara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) Prambanan dan Kawasan Gunung Api Purba atau KSPN Kars Gunungsewu,” kata Sri Sultan usai peresmian.

Menurutnya, jembatan juga dapat menjadi jalur alternatif yang berada di bagian utara Kabupaten Gunungkidul serta dapat mengurai kemacetan Jln Yogyakarta menuju Wonosari utamanya saat libur akhir pekan karena membludaknya wisatawan.

Sebagaimana diketahui, jembatan permanen yang dibangun memiliki panjang 90 meter dengan lebar 9 meter. Sri Sultan berharap masyarakat dapat mengambil peluang dan kesempatan dari pembangunan infastrktur tersebut.

“Peningkatan aksesibilitas ini diharapkan mendukung pertumbuhan dan kebangkitan ekonomi bagi warga di dua Kabupaten,” harap Sultan.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul, Badingah dan Bupati Sleman, Sri Purnomo juga berharap pembangunan jembatan diharapkan dapat mendukung sinergikan dua wilayah utamanya dalam hal pariwisata.

Sementara itu, warga yang tinggal dekat dengan jembatan, Ponirah mengatakan, jembatan tersebut biasa disebut jembatan Gembyong. Sebelum dibangun permanen dan lebih lebar seperti saat ini, bagi warga jembatan diakui memiliki banyak cerita dan kenangan terutama terhadap mereka yang memanfaatkan setiap harinya.

“Dulu banyak warga yang takut melewati jembatan gantung tersebut karena akses yang begitu sulit,” ujarnya. (Wibowo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar