Dilalui Jalur Wisata, Desa Planjan Siapkan Tanah kas Desa Bangun Rest Area

oleh -8290 Dilihat
oleh
Peringatan HUT Desa Planjan. KH
Peringatan HUT Desa Planjan. KH

SAPTOSARI, (KH),– Desa Planjan, Kecamatan Saptosari memperingati hari jadi ke 96. Momentum peringatan diisi dengan pelaksanaan gelar budaya. Kegiatan yang di selenggarakan di balai desa tersebut berlangsung Minggu, (9/9/2018).

Kegiatan dihadiri Bupati Gunungkidul, Badingah, perwakilan Dinas Kebudayaan dan sejumlah tokoh di lingkup Kecamatan Saptosari.

Kepala Desa Plajan, Muryono Asih Sulistyo, di hadapan bupati dan sejumlah tamu undangan mengaku bangga, sebab Pemerintah Desa Planjan mendapat kepercayaan dari Dinas Kebudayaan Kebudayaan Gunungkidul untuk turut mebuat buku sejarah desa.

Persiapan penulisannya telah dimulai dengan menggali sejarah dari sejumlah nara sumber dan tokoh sepuh mengenai pemerintahan definitif sejak awal hingga sampai pada keadaan sekarang. Pengumpulannya disertai menggali histori dengan mengumpulkan cerita yang mencakup tradisi dan budaya.

Terkait dengan gerak pembangunan di sektor ekonomi, Muryono menyampaikan gagasan hendak membangun sebuah kawasan semacam rest area.

“Desa kami berada di jalur wisata sekaligus Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Ada lahan tanah kas desa yang kami mintakan ijin alih fungsi,” tuturnya.

Ditambahkan, lahan yang rencananya akan diisi bangunan tempat ibadah, toilet umum, serta ruko-ruko penyedia kuliner lokal tersebut memiliki luas sekitar 2,5 hektar.

Gagasan tersebut muncul melihat kenyataan bahwa jalur yang melintasi wilayahnya cukup ramai saat akhir pekan. Bahkan, lalu lintas akan semakin padat jika JJLS telah difungsikan kelak.

Camat Saptosari, Jarot Hadiatmojo mengaku mendukung adanya gagasan tersebut. Desa Planjan memang tidak memiliki pantai, namun akses jalan yang menghubungkan wilayah luar dengan pantai melalui desa tersebut.

“Oleh karena itu dapat dioptimalkan keberadaan tanah kas desa di pinggir JJLS dengan membuat rest area dan membangun fasilitas umum sekaligus disajikan kuliner khas serta atraksi seni dan budaya dengan harapan kedepan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” harap Jarot.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul, Badingah memberikan tanggapan positif atas gagasan yang dilontarkan. Optimalisasi tanah kas desa untuk pemberdayaan ekonomi warga merupakan terobosan yang baik.

“Peluang ramainya lalu lintas wisatawan serta keberadaan tanah kas desa yang belum tergarap optimal patut digarap serius. Kecamatan dan desa harus bersungguh-sungguh,” himbaunya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar