Didukung Lembaga Keuangan, Peternak Lebah Madu Hutan Wanagama Bangkit

oleh -1509 Dilihat
oleh
Launching Program Grant Making budidaya lebah madu hutan di Hutan Wanagama. KH/ Azizah.

PLAYEN, (KH),– Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama BMT UMMAT melaunching Program Grant Making budidaya lebah madu hutan di petak 14, Hutan Wanagama, Banaran Playen, Gunungkidul, Selasa (09/04/2019).

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Gunungkidul, Dr. H. Immawan Wahyudi, SH, MH, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Budiyadi dan pimpinan Dompet Dhuafa Yogyakarta.

“Kami tidak akan pernah menghitung kontribusi kami kepada masyarakat, tapi bagaimana kami dapat berkaloborasi bersama untuk menjaga kelestarian Hutan Wanagama UGM,” kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiyadi.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Dompet Duafa Cabang Yogyakarta Andriansyah menuturkan, program budidaya lebah madu Hutan Wanagama berawal dari program call for proposals yang diadakan oleh Dompet Duafa dan BMT UMMAT bersama mitra binannya. Lantas kelompok Sumber Rejeki mengajukan proposal usaha bidang hutan.

“Tali estafet keahlian budidaya lebah madu hutan sudah semestinya dapat diteruskan dan diperluas ilmunya, Dompet Duafa akan memberikan support kotak stup beserta populasi tambahan lebah madu hutan, packaging, branding dan pendampingan dari segi penguatan manajemen kelompok yang akan dikolaborasikan dengan BMT UMMAT,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Dr. H. Immawan Wahyudi menyambut positif atas program Grant Making tersebut. “Program ini Insya Allah akan membawa keberkahan bagi warga masyarakat. Saya sangat beharap Hutan Wanagama selain memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat juga secara tidak langsung ke Dompet Dhuafa dan BMT UMMAT,” tutur Immawan.

Budidaya madu hutan di Hutan Wanagama sudah dimulai sejak tahun 1984, kendati demikian keberadaannya pasang surut. Keberadaan Kelompok Sumber Rejeki sebetulnya juga telah ada sejak tahun 1987. “Kami berdiri lagi tahun 2017 kemarin, peternak lebah madu yang saya ikat jadi satu kelompok ada 32 orang dari Dusun Banaran 1, Desa Banaran,” tutur Ketua Kelompok Sumber Rejeki, Purwanto.

Menurutnya, produksi madu di Hutan Wanagama ini sangat khas serta memiliki banyak peminat bahkan sering kali kehabisan stok. “Pembelinya langsung konsumen madu, kami tidak menyetrokan kepada grosir ataupun tengkulak. Madu kami meskipun mahal tapi banyak diminati, kami sangat menjaga kualitas madu disini, sering kali permintaan lebih besar dari hasil olahan,” kata Purwanto menambahkan. (Azizah)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar