WONOSARI, (KH),— Didik Warsito, pemuda asal Padukuhan Tawarsari, Desa Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini beberapa waktu lalu bangga mengenalkan motif batik khas tanah kelahirannya kepada publik, Batik Walang Sinanding Jati.
Dirinya sengaja menggunakan motif batik walang saat mengikuti lomba desain fashion ‘Batik Trend International’ di Festival Jogja Kota Batik Dunia yang diselenggarakan oleh Disperindag DIY pada akhir Oktober 2017 lalu di Jogja Expo Center.
Selain itu, ia juga gunakan motif batik walang saat mengikuti Jogja Fashion Week 2017 yang diselenggarakan belum lama ini. Meski belum menjadi yang terbaik pada dua agenda tersebut dirinya merasa puas dapat mengenalkan batik walang di hadapan seluruh hadirin.
“Panca Warna Walang Gunungkidul adalah tema yang saya gunakan. Tema dan motif ada kesesuaian, di batik walang tersebut mempunyai berbagai macam warna didalamnya,” ujarnya, Jum’at, (3/11/2017).
Menurut Didik, pemilihan motif warna warni yang berada dalam satu kain batik bukan sekedar asal saja. Hal tersebut menjadi salah satu keinginan dirinya memberikan makna filosofi yang positif.
Sambung dia, makna Panca Warna Walang Gunungkidul menggambarkan manusia yang mempunyai berbagai macam perbedaan, baik dari segi agama, perekonomian, pendidikan, pekerjaan dan strata sosial serta karakter, namun dari perbedaan tersebut masyarakat tetap dapat hidup saling berdampingan dalam keharmonisan.