WONOSARI, (KH),– Awal Minggu ini, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Wonosari mendeklarasikan diri menjadi Sekolah Ramah Anak. Tak hanya oleh guru dan murid pernyataan tersebut diikuti oleh wali murid dan perwakilan masyarakat.
Kepala Sekolah SMPN 1 Wonosari, Muh. Nurhadi, S.Pd M.Hum, mengatakan, deklarasi dilakukan dilatarbelakangi oleh banyak hal, diantaranya ingin turut mencetak generasi Indonesia emas 2045.
Menurutnya selama ini anak lebih sering dijadikan objek dalam dunia pendidikan. Padahal anak-anak menjadi subjek bagian dari pembelajaran.
“Lingkungan sekolah agar menjadi tempat yang nyaman dan tidak menjenuhkan. Seolah sekolah menjadi rumah ke dua bagi murid,” harap Muh. Nurhadi.
Berada di sekolah, lanjut lelaki yang menjabat sebagai kepala sekolah selama dua tahun ini, murid jangan sampai merasa terbebani. Untuk meghadirkan nuansa nyaman, guru Bimbingan Konseling (BK) hadir bagi murid menerima aduan segala persoalan siswa dengan ramah.
Demi mencipatakan sekolah yang ramah anak, institusi pendidikan yang berada di Jl. Kolonel Sugiyono No.35 B, Purbosari, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul ini juga memiliki program home visit baik oleh guru wali dan guru BK. Bahkan siswa yang tinggal di kos juga dikunjungi di tempat kos. Sebaliknya, jika dibutuhkan wali murid juga dihadirkan di sekolah untuk mendukung konseling.
Muh. Murhadi berharap, deklarasi tak sebatas ikrar yang diucapkan saja, melainkan seluruh komponen sekolah mendukung mewujudkan sekolah yang sehat, aman, nyaman dan inklusif.
“Juga untuk meminimalisir peristiwa bullying antar siswa. Jika ada murid yang tidak nyaman di sekolah agar dengan tanpa beban berkonsultasi dengan guru BK,” sambungnya.
Program pembiasaan rutin untuk mendukung sekolah ramah anak yakni dilaksanakan kegiatan keagamaan bagi semua murid sesuai keyakinan yang dianut. Ada Shalat berjamaah dan pengajian bagi yang muslim serta kajian rohani bagi pemeluk Kristiani atau agama lain.