SEMANU (KH),– Cenil, jajanan pasar ini sudah jarang ditemui. Namun, jajanan yang biasa disebut Lopis ini rutin disediakan tiap Minggu di Destinasi Digital Telaga Jonge, Semanu, Gunungkidul.
Ditemui akhir pekan lalu, penjual Cenil, Ngatini mengatakan, olahan makanan tersebut terbuat dari tepung kanji, gula jawa dan parutan kelapa. Jajanan pasar tersebut masih sangat diminati pengunjung yang datang ke Telaga Jonge setiap akhir pekan.
“Bahkan menjadi jajanan favorit mereka,” tandas Ngatini. Selain rasanya yang legit, jajanan berbentuk bulat kecil warna warni ditaburi parutan kelapa ini memang menarik perhatian.
Dituturkan, cara membuatnya pun sangat mudah. Tepung kanji yang sudah dicampur air berikut pewarna disiram dengan air gula jawa. Setelah itu dibuat bulatan kecil-kecil, kemudian setelah menjadi bulatan kecil-kecil di kukus hingga matang. Barulah yang terakhir ditaburi parutan kelapa.
Kata Ngatini, kebiasaan membuat jajanan Cenil merupakan warisan dari sang ibu. Lebih jauh disampaikan, rutinitas membuat dan menjual Cenil dilakukan ibunya sejak tahun 1970-an.
Kali ini, dengan adanya kesempatan menyajikan jajanan tradisional di Telaga Jonge ia lantas meneruskan warisan itu semenjak si ibu meninggal dunia.
“Harganya cukup murah, hanya Rp. 2.000-an saja,” imbuh Ngatini.
Sementara itu, salah satu pengelola destinasi wisata yang mendapat dampingan dari Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja ini, Yudi menambahkan, beberapa jajanan pasar tradisional dapat ditemui di Destinasi Digital Telaga Jonge.
“Ada Es Jaipong, Dawet Ireng, Cenil dan lain-lain,” ujar Yudi. (Wahyu Setyaningsih)