WONOSARI, (KH) — Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius Pemkab Gunungkidul. Bahkan Bupati menyebar surat himbauan kepada SKPD untuk mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.
“Meski belum ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB), bupati telah memberikan surat himbauan waspada kepada SKPD, ini mengingat banyaknya warga yang terkena DBD,” kata Koordinator Penanggulangan DBD Dinkes Gunungkidul Eko Mujiyarto, Minggu (1/2/2015).
Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan mencatat hingga akhir Januari 2015, sebanyak 79 warga diketahui terderang DBD. Dari jumlah tersebut diketahui 1 warga meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
“Update data ini kita lakukan setiap hari, dari rumah sakit, puskesmas yang merawat pasien yang positif terserang DBD kita wajibkan melapor ke Dinas Kesehatan,” katanya.
Dinas Kesehatan ungkap Eko terus melalukan pencegahan terhadap berkembangnya DBD. Salah satunya dengan memberikan larvasida (abate). Dinas Kesehatan memberikan cuma-cuma kepada warga di wilayah endemis DBD.
“Tidak hanya larvasida, Dinas ke depan juga akan memberikan biolarvasida, agar jentik-jentik nyamuk mati. Catatan kita saat ini ada 26 dusun yang endemis DBD,”ucapnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Wonosari, dr Triyani Heny Astuti mengaku siap bekerja semaksimal mungkin memberikan pelayanan terhadap warga yang terserang DBD. Untuk mengatasi masalah keterbatasan ruangan, RSUD Wonosari kini meminjam ruangan lain.
“Jika pasien overload, akan kita titipkan ke ruang Bakung dan Anggrek, kita siap memberikan tambahan ruangan, hingga saat ini kebanyakan penderita DBD adalah anak-anak,” terangnya. (Juju/Bara).