WANASARI,(KH) — Memasuki bulan suci Ramadhan, sejumlah pedagang kolang-kaling dan cincau musiman bermunculan di sejumlah pasar tradisional di Gunungkidul.
Kemunculannya membuat lebih semarak suasana pasar tradisional yang kental dengan penjual berbagai bahan tambahan untuk menu olahan berbuka puasa, seperti kolak; es buah; sebagai ciri khas bulan ramadhan.
Kasih (29), salah satu pedagang kolang-kaling mengaku, ia bisa mengambil keuntungan lebih besar dari hasil penjualan barang dagangannya daripada hari biasannya. Tak hanya itu, ia juga bisa meraup rupiah lebih banyak karena barang daganganya laris di bulan Ramadhan ini.
“Ini sudah kegiatan rutin setiap tahunnya, saya ambil dari orang,” ucapnya, Jumat (26/06/2015).
Kasih menjelaskan, kolang-kalingnya ia ambil dari produsen asal Jawa Tengah dengan harga berkisar Rp 8.500,- dan ia jual di kisaran harga Rp 9.000,- hingga Rp 12.000,-. Kendati tidak murah, bila dibanding harga biasannya, Kasih mengaku barang dagangannya kwalitasnya baik dan selalu laku saat dijual.
“Saya jamin kwalitasnya,” imbuhnya.
Sementara untuk cincau, pedagang lainnya, Rohmad, mengaku menjualnya dengan harga kisaran Rp 1.000,- hingga Rp 5.000,-. Bahkan, Rohmad yang sebelumnya merupakan pedagang perlengkapan dapur di Pasar Argosari, mengaku bisa beromset hingga Rp 500.000,- dalam setiap harinya, apabila barang dagangannya habis.
Memanfaatkan moment lebaran, dirasa Rohmad lebih menguntungkan, apabila berdagang bahan olahan berbuka dibanding pekerjaan lamannya menjual perabotan dapur.
“Ya segitu mbak, jadi lebih untung dagang musiman gini,” pungkasnya. (Andri)