BPBD DIY Bentuk 5 Sekolah Gunungkidul Tanggap Bencana

oleh -858 Dilihat
oleh
Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana. foto: ist.

WONOSARI, (KH),– Dalam rangka meminimalisir resiko bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul meluncurkan lima sekolah menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) 2019.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto MM saat peluncuran beberapa waktu lalu mengatakan, pelaksanaan peluncuran diseduaikan dengan potensi masing-masing lembaga.

“Satuan pendidikan wajib menginisiasi dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk  menanggulangi risiko jika terjadi bencana,” kata dia saat peluncuran di MAN 1 Gunungkidul.

Adapun lima sekolah tersebut diantaranya; MAN 1 Gunungkidul, SMA N 1 Rongkop, SMKN 1 Girisubo, SMKN 1 Tepus dan SMKN 1 Gedangsari.

Lebih jauh dikatakan, setidaknya dibentuk 5 SPAB untuk masing-masing kabupaten dan kota di DIY. “Tujuan pembentukan SPAB tersebut untuk menyiapkan sekolah lebih tanggap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” imbuh dia.

Sementara itu, berkesempatan hadir, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan, risiko bencana yang dapat terjadi di Gunungkidul meliputi angin kencang, abrasi dan gelombang tinggi di wilayah pesisir Pantai Selatan, kekeringan serta gempa bumi.

“Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi kerawanan bencana alam yang cukup tinggi,” ungkao Immawan.

Maka, sangat relevan jika pembentukan SPAB dilakukan. Immawan menambahkan, upaya menanamkan kewaspadaan dini terhadap risiko bencana juga dilaksanakan bagi seluruh lapisan masyarakat. Termasuk siswa sekolah di semua tingkatan. Seluruh komponen masyarakat apapun latar belakangnya, diminta memiliki peran masing-masing sesuai kapasitasnya dalam penanggulangan bencana alam.

“Tanpa kebersamaan dan koordinasi yang baik diantara unsur masyarakat, maka bencana akan menimbulkan efek negatif yang sangat merugikan, baik jiwa, harta benda maupun infrastruktur publik,” tukasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar