WONOSARI, (KH),– Perubahan metode dalam proses pembelajaran menjadi keharusan setelah merebaknya pandemi COVID-19. Pendidik dituntut kreatif dan inovatif dalam menyiapkan pembelajaran diantaranya dalam membuat media penyampaian materi.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran tersebut, SMK Muhammadiyah Wonosari menggelar program ‘best practice’ penyusunan media pembelajaran bagi para pendidik.
Salah satu guru, Intan Nur’aini Sholihah, S.Pd., mengaku dengan mengikuti pendampingan best practice membuatnya mampu melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik dan bervariasi.
“Saya lebih semangat untuk membuat media pembelajaran, utamanya video tutorial. Hal ini karena ada pendampingan mengenai ‘praktik pengalaman baik’ dari sesama pendidik,” kata dia, Jum’at (9/10/2020).
Senada dengan Nur’aini, guru lain, Lutfiana Haryanti, A.Md.Kom., menilai dengan adanya ‘best practice’ penyusunan media pembelajaran tersebut diakui akan membuat pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan optimal.
“Kami dituntut memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal dalam proses pembelajaran,” terang Lutfiana.
Adapun Program ‘Best Practice’ tersebut berlangsung dari tanggal 18 Agustus 2020 hingga 18 September 2020. Kegiatan diakhiri dengan penilaian terhadap karya media pembelajaran.
Peraih hasil ‘best practice’ dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober. Pada kategori best practice media pembelajaran, Juara 1 diraih oleh Lutfiana Haryanti, A.Md.Kom, Juara 2 oleh Yuli Fitri Normalita, S.T, dan Juara 3 diraih Endro Budi Santoso, A.Md. Penghargaan kemudian diberikan langsung oleh selaku Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY, Ahmad Muhammad, M.Ag. (Kandar)