WONOSARI, (KH),– Hari pertama Ramadhan 2021 dimulai Selasa (13/4/2021).
Puasa hari pertama kemarin diwarnai naiknya beberapa komoditas bahan pangan, terutama lauk pauk. Kenaikan harga terpantau terjadi di pasar-pasar tradisional di Gunungkidul.
Harga lauk pauk yang terpantau naik agak signifikan yakni daging Ayam Broiler.
Harga komoditas tersebut naik di kisaran Rp 5 ribu per Kilogramnya. Sepekan lalu masih di kisaran Rp 33.000, saat ini terpantau naik diharga Rp 38.000.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengatakan, selain harga daging Ayam Broiler, harga Gula pasir juga mengalami kenaikan. Tapi, kenaikan harga gula pasir tidak terlalu signifikan.
Kenaikan harganya hanya di kisaran Rp 500. Dari sebelumnya Rp 12.000 menjadi Rp 12.500.
“Komoditas lain yang naiknya lumayan yakni Telur. Dari sebelumnya Rp 21 ribu, sekarang menjadi Rp 25 ribu per Kilogramnya,” terang Yuni, Selasa (13/04/2021).
Yuni menerangkan, walaupun harga naik, namun demikian ketersediaannya sampai saat ini dalam kondisi aman.
“Untuk kebutuhan pokok yang lain cenderung stabil,” lanjut Yuni.
Rohima (31), salah satu pedagang daging Ayam di pasar Argosari juga menyatakan hal senada. Menurut Rohima kenaikan harga daging ayam ini terjadi berturut-turut sejak satu pekan sebelum Ramadhan.
Kenaikan harga setiap hari seribu rupiah, sehingga sampai hari pertama Ramadhan mencapai kisaran lima ribu rupiah.
“Walau pasokan aman tapi keuntungan menjadi semakin tipis,” jelas Rohima.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Johan Eko menambahkan, pihaknya secara intens sudah melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Yogyakarta.
“Menjelang Bulan Ramadhan atau hari-hari besar agama, tren kenaikan harga komodiras pangan adalah hal yang lumrah,” terang Johan
Menurut Johan, kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang meningkat untuk menyambut Ramadhan.
“Untuk menyambut Ramadhan, antusiasme masyarakat untuk belanja di pasar dan pust perbelanjaan akan naik,” pungkas Johan. [Edi Padmo]