SAPTOSARI, (KH),– Salah satu ruang kelas di SD Gedangkluthuk, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul mengalami kerusakan cukup parah. Pilar atap diberi tiang penyangga agar tidak roboh.
“Kondisi ruang kelas V rusak sejak 9 bulan lalu. Akhir-akhir ini semakin memprihatinkan sehingga diberi tiang penyangga menggunakan bambu,” ujar Tukang Kebun, Sugiyono, Rabu, (6/11/2019) sore.
Saat media berada di lokasi sekolahan, Kepala Sekolah sudah tidak berada di sekolah yang memiliki 186 siswa ini.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kegiatan pembelajaran kelas V sementara waktu pindah ke ruang kelas lain. Terkadang juga memanfaatkan mushola milik sekolah.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rosyid mengklaim telah menganggarkan rehab bangunan sekolah tersebut di tahun 2020.
Dirinya menghimbau, jika sangat mengkhawatirkan lebih baik tidak digunakan untuk penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Lebih jauh disampaikan, sekolah tersebut tidak masuk dalam anggaran rehab 2019 karena dimungkinkan terdapat kesalahan entri data Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Pada entri data Dapodik kemungkinan ada kesalahan entri. Di data Dapodik di 2018 sekolah itu dikategorikan baik sehingga luput dari perencanaan 2019,” kata Bahron.
Pihaknya belum melihat secara detail jumlah kerusakan. Jika kerusakan terjadi pada satu lokal atau 3 ruang kelas maka biaya rehab diprediksi mencapai sekitar Rp. 350 Juta.
Ditanya soal jumlah sekolah dasar di Gunungkidul yang mengalami kerusakan, Bahron mengaku belum mengetahui secara pasti. “Data ada di Bidang SD,” tukasnya. (Kandar)