“Tujuannya untuk merapatkan barisan dalam membentengi para ulama dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai rongrongan yang ingin memecah belah Indonesia,” tegasnya. Tujuan tersebut sesuai dengan tema diklatsar, yakni Penguatan komitmen jiwa nasionalisme generasi NU yang tangguh sebagai benteng Ulama dan NKRI.
Sambung Arwan Isro’i, para peserta diklatsar dibekali berbagai pengetahuan serta beragam pelatihan. Mulai dari berbagai bentuk pelatihan fisik, mental, kemampuan bela diri, ilmu tenaga dalam, pendalaman ke-NU-an, ke-Indonesiaan, bela negara, peraturan baris berbaris, kelalulintasan, hingga tanggap darurat bencana.
Sementara itu, Ketua Tanfidziah PC NU Gunungkidul, KH. Arief Gunadi ketika membuka diklatsar meminta jangan pernah keder atau takut menjadi seorang Banser. Ada tugas mulia membentang di depan. Posisi dan kedudukan Banser selalu berada atau menjadi pengawal ulama.
“Selain itu, tugas dan tanggung jawab Banser juga menjaga aqidah Ahlussunnah waljamaah dan juga mempertahankan keutuhan NKRI,” tandas Arief. (Khairul R.)