Hewan seperti sapi, domba, kambing, dan kuda sering kali menjadi sumber penularan penyakit ini. Oleh karena itu, peternak, pekerja peternakan, dan orang yang tinggal di daerah pedesaan memiliki risiko lebih tinggi terkena antraks.
Antraks paru-paru, yang disebabkan oleh menghirup spora bakteri, memiliki gejala seperti demam, batuk berdarah, sesak napas, dan kelelahan yang berat. Bentuk antraks usus, yang jarang terjadi, menyebabkan gejala seperti mual, muntah, demam, dan sakit perut parah.
Pencegahan juga merupakan bagian penting dalam mengurangi risiko antraks. Vaksin antraks tersedia untuk mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit ini, seperti personel militer atau pekerja laboratorium.
Selain itu, langkah-langkah kebersihan yang baik seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, dan memastikan daging yang dikonsumsi berasal dari sumber yang aman dapat membantu mencegah penularan antraks. (red)