WONOSARI, (KH),– Sebagai upaya untuk menantispasi dampak perubahan iklim berupa kekeringan karena musim kemarau datang, masyarakat Desa Wareng, khususnya kelompok tani Tirto Mulyo di bulak Lor Polaman mengembangkan sumur dangkal secara swadaya.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tirto Mulyo, Sumaryo mengatakan, upaya tersebut guna mengantisipasi apabila tiba- tiba hujan menghilang sementara pertanaman padi masih membutuhkan pengairan.
“Dengan adanya pengairan sumur, di lahan sawah tetap tersedia air bagi padi yang mulai bunting atau fase generatif,” ungkapnya disela peresmian sumur dangkal, Kamis, (21/2/2019).
Disebutkan, sumur dangkal dengan pompa submersible tersebut dibangun dengan biaya swadaya sebesar Rp 50.000.000. Dengan perincian instalasi listrik menelan ongkos Rp 35.000.000 kemudian sisanya untuk pompa dan pengeboran.
Baca Juga: Produksi Padi Gunungkidul Tahun Ini Tertinggi Sejak 10 Tahun Terakhir
Dalam kesempatan peresmian, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Ir. Bambang Wisnu Broto mengapresiasi semangat petani khususnya Poktan Tirto Mulyo. Keberhasilan membangun instalasi sumur dangkal tersebut diharapkan menunjang pertanian baik padi dan hortikultura.
“Luasan yang dapat dialiri mencakup 5 hingga 10 hektar tanaman padi di bulak Lor Polaman. Mudah-mudahan dapat meningkatkan hasil panen petani sehingga meningkat pula pendapatannya,” tukasnya. (Kandar)