GUNUNGKIDUL, (KH),– Forum Silaturakhim Keputrian (FSK) Jeruksari, Wonosari, Gunungkidul kembali menggelar aksi sosial. Kegiatan pada Ramadhan 1445 H kali ini merupakan agenda tahun ke- 12. Wujud kegiatan ‘berbagi’ yang dipilih yakni mencakup penyaluran bantuan sembako, kajian agama, hingga pemberdayaan ekonomi.
Ketua FSK Jeruksari, Adriana Agung menyampaikan, pembagian sembako dilakukan dengan dua metode, yakni secara gratis dan tebus murah.
“Jumlahnya ada 577 paket sembako. Tiap paket berisi beras, gula, minyak goreng, dan teh,” rinci Adriana Agung, Minggu (31/03/2024) di lokasi kegiatan di Stadion Jeruksari, Wonosari.
Lebih jauh disampaikan, tebus murah sembako dinilai sangat membantu. Paket sembako senailai Rp102.000 hanya cukup ditebus dengan Rp30.000.
Adapaun sasaran sembako gratis dan tebus murah terbagi menjadi beberapa kelompok, seperti lansia, anak yatim piatu, dan warga disabilitas.
“Tahun ini kategori penerima kami tambah, yakni pendidik di lembaga PAUD dan guru TPA/ TKA ikut menerima,” imbuhnya.
FSK tak hanya menggelar kegiatan sosial berupa pembagian sembako secara rutin. Bersamaan, kelompok pemberdayaan yang dominan diisi perempuan ini menggelar pendampingan mulai dasi aspek keagamaan, kesehatan reproduksi, serta pemberdayaan ekonomi.
Kegiatan serupa tak berhenti di wilayah Jeruksari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari saja. Ada 4 kapanewon lain di Gunungkidul yang menjadi wilayah binaan. Antara lain Girisubo, Rongkop, Panggang dan Saptosari.
“Kami membantu mulai dari tetangga terdekat, lalu ke wilayah-wilayah lain. Harapanya warga yang layak membutuhkan lebih khusyuk dalam beribadah. Karena, kebutuhan pokoknya dapat sedikit kami bantu,” papar Adriana.
Selain Bagi Sembako, Ada Bazar dan Kajian Agama
Bersamaan dengan agenda pembagian sembako, digelar pula bazar yang diisi oleh pelaku usaha di kawasan Jeruksari, Kalurahan Kepek.
“Banyak pelaku usaha namun minim mendapat fasilitasi pemasaran, kali ini kami minta mereka berjualan bersamaan dengan agenda pembagian sembako,” kata Adriana lagi.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta hadir dalam kegiatan tersebut. Dia menegaskan pentingnya pendidikan bagi anak agar kelak menjadi generasi penerus yang produktif.
“Persoalan yang terjadi pada anak dan remaja hingga mereka yang berusia dewasa diantaranya bermula karena kurangnya pendidikan. Forum ini dapat mengambil peran edukasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Sunaryanta.
Agenda yang digelar mendekati Hari Raya Idul Fitri ini ditutup dengan kajian Agama yang disampaikan oleh Drs. H. Zamari. Dalam tausiyah, Zamari menegaskan bahwa umat Islam harus menggenjot segenap rangkaian ibadah jelang Bulan Ramadhan usai.
“Kejarlah lailatul qadar, karena ia momen berkah dan penghapusan dosa-dosa,” jelas Zamari. (Kandar)
