WONOSARI,(KH)— Seiring berkembangnya Gunungkidul sebagai salah satu tujuan wisata, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mendorong masyarakat untuk terus meningkatkan produk lokal sebagai oleh-oleh.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Budi Martono mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan di Gunungkidul mencapai hampir 2 juta wisatawan setiap tahunnya. Jika masyarakat jeli, kunjungan wisatawan tersebut seharusnya memberi dampak besar bagi pemberdayaan ekonomi.
“Sudah banyak bermunculan toko oleh-oleh di sepanjang jalur wisata di Gunungkidul, tetapi sangat disayangkan, makanan yang mereka jual masih mengambil dari daerah lain, padalah sebenarnya masyarakat Gunungkidul mampu,”kata Budi di ruang kerjanya, Jumat (2/1/2015).
Budi menjelaskan, Gunungkidul sendiri sebenarnya memiliki makanan lokal yang banyak, dan jika diolah dengan baik, dan dipasarkan secara luas tidak kalah dengan daerah lain. Untuk itu Budi berharap Dinas terkait segera memberikan perhatian kepada masyarakat.
“Kita dorong Disperindakop ESDM, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan untuk memperhatikan peluang ini,”ungkapnya.
Budi mencontohkan, gethuk yang dijual di toko oleh-oleh di Gunungkidul berasal dari Kabupaten Sleman, padahal bahan baku Gethuk sendiri banyak terdapat di Gunungkidul. Budi berharap, makanan khas Gunungkidul ya seharusnya didatangkan dari Gunungkidul.
“Kita punya ketela yang berkualitas, yang sekarang sudah diolah menjadi mocaf, kita tahu tepung mocaf ini bisa diolah menjadi berbagai macam kue, kita sebenarnya mampu bersaing,”kata Budi.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan ESDM Gunungkidul Hidayat mengatakan, dalam waktu dekat akan membuka show room pusat oleh-oleh di beberapa destinasi wisata. Show room tersebut akan digunakan sebagai tempat promosi hasil kerajinan dan makanan asli Gunungkidul.
“Kita sudah berkoordinasi dengan beberapa pokdarwis, saat ini kita baru cari tanah yang akan kita sewa untuk mendirikan show room tersebut,” katanya saat ditemui usai mengikuti refleksi akhir tahun di Bangsal Sewoko, Wonosari, sepekan lalu.
Selain itu, lanjut Hidayat, untuk memaksimalkan industri yang ada, Disperindakop ESDM Gunungkidul akan memaksimalkan pendampingan kepada Industri yang ada di Gunungkidul. “Ada sekitar 3000 industri yang ada di Gunungkidul yang belum mendapat perhatian yang serius,”kata Kepala Dinas yang baru menjabat 6 bulan ini. (Juju)