GUNUNGKIDUL, (KH),– Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, termasuk di wilayah Semanu mayoritas berprofesi sebagai petani sekaligus peternak. Salah satu persoalan yang kerap mereka dihadapi dalam bidang pertanian dan peternakan diantaranya mengenai ketersediaan pakan ternak. Sementara, pada saat musim panen, hijauan pakan ternak melimpah namun tak optimal termanfaatkan. Bahkan, keberadaannya menjadi limbah.
Menjawab persoalan tersebut, Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak berbahan limbah pertanian dengan teknik fermentasi. Pelatihan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kapanewon Semanu. Pelatihan yang digelar dibagi ke dalam dua sesi. Pertama, diisi pemaparan materi, sementara yang ke- 2, warga masyarakat diajak praktek langsung membuat pakan ternak dengan bahan batang jagung kering.
“Kami kelompok 9 terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan, salah satunya jurusan Peternakan. Pelatihan ini kami selenggarakan sesuai dengan permintaan warga,” kata Ketua Kelompok 9, Miqdad Rabbani saat ditemui disela pelatihan di Padukuhan Tunggul Barat, Minggu (11/8/2024)
Pihaknya berharap, warga kelak mampu membuat pakan ternak dengan bahan limbah pertanian. Dengan begitu, selain sisa panenan yang mengering dapat dimanfaatkan, peternak juga punya cadangan pakan saat musim kemarau.
Miqdad menambahkan, selain pelatihan pembuatan pakan ternak, dalam kesempatan berbeda dilaksanakan pula pelatihan pembuatan pupuk organik cair, pelatihan pemanfaatan AI dan Canva bagi pelajar, psikoedukasi pada lansia hingga pelatihan pemanfaatan media sosial dalam dunia pemasaran dengan peserta pelaku UMKM.
“Pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan jurusan masing-masing mahasiswa,” ujarnya.
Ketua RT, Supriyanto (49) menyambut baik warganya memperoleh pelatihan pembuatan pakan ternak dengan bahan limbah pertanian. Dia membenarkan bahwa batang dan daun jagung kering serta batang kacang tanah kering melimpah dan tak optimal dimanfaatkakn usai panen.
“Selepas panen, batang jagung dan batang kacang tanah melimpah, terkadang tidak optimal dimanfaatkan. Pelatihan ini menambah pengetahuan kami mengenai memanfaatkan batang jagung yang melimpah sehabis panen,” papar Supriyanto.
Dia dan warga berniat akan belajar praktek secara mandiri. Sehingga kelak saat masa panen tiba dapat mengolah batang jagung dan batang kacang tanah menjadi cadangan pakan ternak.
“Selain termanfaatkan, kami nanti juga dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak saat kemarau. Terimakasih atas pelatihan ini,” ucapnya. (Kandar)