Seperti diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, ruas jalur Yogya-Wonosari utamanya wilayah Bunder, Playen dan Sambipitu, Patuk sangat rawan longsor.
Pihaknya melalui anggota turut melakukan pemantauan pada titik-titik tersebut. Apabila terjadi longsor pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait akan melakukan upaya penanganan kedaruratan sesuai tupoksinya.
“Hujan menjadi salah satu pemicu longsor, untuk November ini prediksinya intensitas hujan rendah semoga tak ada longsor susulan,” harap Purwono.
Dengan rendahnya intensitas hujan, dia juga berharap proses perbaikan jalan segera rampung. Sehingga kelancaran arus lalu lintas kembali pulih.
Adapun saat ini, akibat proses perbaikan jalan, kepadatan dan antrian kendaraan yang terjadi cukup panjang setiap harinya. Antrian kendaraan terjadi baik dari arah Yogyakarta maupun dari arah Wonosari.
Rekayasa Arus
Guna mengatur arus lalu lintas, pihak kepolisian dalam hal ini Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gunungkidul masih melakukan sejumlah rekayasa arus. Tujuannya agar kemacetan yang terjadi tak semakin parah. Tak hanya itu, pengaturan yang dilakukan juga untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Antonius Purwanta mengatakan, pengaturan yang dilakukan yakni dengan metode buka-tutup. Kendaraan yang melintas jalur Patuk diminta berjalan bergantian, baik dari arah Yogyakarta maupun dari arah Wonosari.
Skema kedua dilakukan dengan pengalihan arus kendaraan. Pihaknya pun menghimbau kepada pengendara kendaraan selain bus untuk memilih jalur alternatif saat hendak ke Yogyakarta atau ke Gunungkidul.
Ada beberapa jalur alternatif yang disiapkan bagi pengendara. Diantaranya via Prambanan melintasi Ngoro-oro, Patuk, melintasi JJLS menuju Bantul dan Parangtritis, serta melalui Playen-Dlingo, Bantul. Bisa juga melalui Sambirejo-Cawas.
“Rekayasa kami lakukan sampai perbaikan di titik longsor selesai. Diperkirakan berlangsung hingga sebulan mendatang,” ungkap AKP Antonius Purwanta. (Kandar)