Kopi Gunung Gambar, Kopi Sejak Zaman Belanda yang Kini Mulai Dipasarkan

oleh -5458 Dilihat
oleh
kopi
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mencicipi Kopi Gunung Gambar. (KH)
ucapan Natal Golkar

NGAWEN, (KH),– Gunung Gambar di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen Gunungkidul tak lagi sebatas memiliki potensi sebagai destinasi wisata sejarah dan religi dengan panorama indah. Pokdarwis setempat telah berinovasi membudidayakan dan mengolah kopi kemudian siap memasarkannya.

Kopi di Gunung Gambar bukan ditanam beberapa tahun terakhir. Kopi jenis Robusta yang ada di Gunung Gambar merupakan peninggalan Belanda.

Lurah Kampung, Suparno menyampaikan, Kopi Gunung Gambar ada sejak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Pada era VOC Gunung Gambar menjadi salah satu pengembangan kebun kopi. Jumlah tanaman yang tersisa pun cukup banyak.

Menurut penelusurannya, dahulu Belanda sempat membuat pabrik di sebelah utara balai kalurahan. Bangunan bendungan sebagai sarana penopang kebutuhan air pabrik hingga saat ini masih ada. Dirinya yakin, aktivitas pabrik milik Belanda masih ada kaitanya dengan keberadaan tanaman kopi di Gunung Gambar.

“Tapi kemudian masyarakat tidak tahu bagaimana mengolah dan menjual. Dahulu sempat dibabat atau tebangi secara masif,” kata Suparno, Kamis (21/10/2021).

Sambungnya, sepengetahuan masyarakat, kopi tak laku dijual. Alasan itulah yang membuat tanaman kopi di Kalurahan Kampung nyaris habis. Barulah pada era digital sekarang ini, kopi dikenal menjadi komoditas yang bernilai. Pada era serba internet ini pula, orang dapat dengan mudah berbisnis kopi.

“Kami selaku pemerintah desa kemudian mengajak masyarakat kembali mengangkat kopi, mulai dibudidayakan dan diolah. Banyak pihak yang pernah membantu, diantaranya professor asal Korea,” papar Suparno.

Penanaman dalam jumlah yang cukup banyak yang pernah dilakukan sempat gagal. Sebab, waktu penanaman tidak tepat. Baru saja kopi ditanam, musim kemarau melanda.

“Rencananya kami akan menanam lagi 2.000 bibit bantuan dari UGM. Semoga penanaman yang bersamaan dengan musim hujan, tanaman kopi dapat tumbuh subur,” harap dia.

Hari ini, Kamis (21/10/2021) dilakukan panen perdana Kopi Robusta yang ada di Gunung Gambar. Selain ada di kawasan Gunung Gambar, tanamn kopi yang dipanen juga ada di pekarangan penduduk. Bersamaan panen perdana, kopi olahan masyarakat lokal yang diberi nama Kopi Gunung Gambar dilaunching oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.

Bupati Sunaryanta sangat mengapresiasi peran masyarakat dan Pokdarwis dalam mengembangkan inovasi pariwisata dengan mengolah kopi. Dia berpesan, untuk mendukung potensi tersebut perlu penguatan branding yang baik.

“Melalui branding dan sosialisasi yang baik pasar dapat diraih sehingga mengangkat perekonomian,” kata dia.

Sunaryanta sempat mencicipi kopi olahan warga dan Pokdarwis setempat. Ia mengaku bahwa kopi yang disajikan punya rasa yang nikmat.

Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Purnomo Sumardamto menyambut baik upaya Pokdarwis mengenalkan destinasi wisata yang dimiliki. Munculnya produk Kopi Gunung Gambar merupakan salah satu inovasi ekonomi kreatif masyarakat dan Pokdarwis dalam rangka memanfaatkan potensi lokal.

“Sepertihalnya cokelat di Nglanggeran, akan dilakukan pula pendampingan dari OPD yang membidangi pertanian dan perkebunan supaya produksi kopi di kawasan Gunung Gambar bisa kontinu,” terang dia.

Sementara ini, kata Damto, budidaya masih sebatas berada di pekarangan warga. Sehingga untuk kontinuitasnya masih terkendala.

“Tetapi paling tidak launching ini akan menjadi embrio pengembangan pariwisata ke depan. Kami dorong terus agar Pokdarwis membuat diferensiasi yang unik dan kreatif,” tukas dia. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar