WONOSARI, (KH),– Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul tengah bersiap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah yang ada di Gunungkidul.
Persiapan ini terkait telah dikeluarkannya surat resmi dari empat Kementrian, yang tertuang dalam keputusan bersama Empat Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Keputusan bersama empat Menteri ini terkait tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi Covid19.
Dengan segala teknis dan aturan yang menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan, Proses kegiatan belajar mengajar tatap muka kemungkinan akan mulai dilaksanakan pada April 2021.
“Saat ini Disdikpora Gunungkidul sedang berusaha mengejar target vaksinasi bagi para pendidk/guru dan tenaga kependidikan,” kata Kiswara, Kepala Bidang SMP Disdikpora Gunungkidul Rabu (31/3/2021).
Kiswara menyampaikan bahwa target Disdikpora Gunungkidul akan menyelesaikan vaksinasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan pada Juni 2021.
“Saat ini sasaran vaksinasi dosis pertama kepada guru dan tenaga kependidikan sudah mencapai 90%,” ujarnya.
Kiswara mengatakan bahwa guru dan tenaga kependidikan memang menjadi sasaran tahap dua untuk proses vaksinasi. Hal tersebut mempertimbangkan bahwa akibat pandemi, dunia pendidikan termasuk yang paling terkena imbasnya.
“Setahun lebih proses pembelajaran tatap muka di Indonesia dapat dikatakan terhenti. Walau ditempuh pembelajaran daring, tapi proses penyampaian materi kepada anak sekolah saya rasakan sangat terganggu,” terang dia.
“Untuk jenjang SMP sendiri, terdapat 1.289 guru yang terdaftar, sudah 90 % divaksin,” lanjut Kiswara.
Menyambut surat keputusan bersama Empat Menteri yang telah resmi turun, Kiswara menambahkan, secara garis besar sekolah di Gunungkidul sudah bersiap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Semua sekolah sudah menerapkan area wajib masker, sarana dan prasarana pendukung di sekolah sudah memenuhi protokol kesehatan”, terangnya
Kiswara mengungkapkan bahwa jumlah siswa dan jam pertemuan akan banyak dikurangi. Misalnya saja, untuk ruang kelas diisi maksimal 15 siswa. Durasi jam tatap muka juga akan banyak dikurangi. Rencananya pembelajaran tatap muka juga hanya berlangsung selama 2 jam.
“Untuk juknisnya secara rinci kami masih menunggu surat edaran gubernur dan bupati,” pungkas Kiswara.
Kesiapan sekolah sekolah di Gunungkidul untuk menyelengarakan pembelajaran tatap muka langsung ini juga disampaikan oleh Kepala MTs Muhammadiyah Wonosari, Triyono. Triyono mengatakan, sejak jauh-jauh hari pihaknya sudah menyiapkan pembelajaran tatap muka.
“Untuk memenuhi syarat protokol kesehatan serta sarana prasarananya, sekolah kami sudah siap,” ujar Triyono.
Triyono melanjutkan, bahwa khusus sekolah yang dia pimpin, pihaknya tinggal menunggu pembukaan secara resmi seperti apa petunjuk mekanismenya
“Rata-rata wali murid sudah menginginkan pembelajaran tatap muka,” tandasnya. [Edi Padmo]