“DIY memiliki resiko bencana yang cukup tinggi diantaranya gempa bumi, longsor, banjir dan puting beliung,” kata Biwara Yuswantana.
Untuk meminimalisir dampak jika terjadi bencana, hingga Tahun 2017 ini di DIY telah didirikan sebanyak 71 sekolah siaga bencana. Dari jumlah tersebut 6 diantaranya berada di Gunungkidul. Menurutnya pembentukan sekolah siaga bencana akan terus dilakukan. Sebagaimana sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY 2017-2022.
“Pendidikan tentang kebencanaan akan dimasukan dalam kurikulum sehinga siswa dapat memahami potensi bencana dan penanggulangannya,” terang Biwara.
Paku Alam X turut hadir dalam peresmian sekolah siaga bencana tersebut. Dalam pembacaan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X disampaikan harapan, pembentukan sekolah siaga bencana dapat melatih siswa mandiri dan tangguh dalam menghadapi bencana.
“Pemahaman mitigasi bencana juga akan mudah dicerna oleh masyarakat apabila diterapkan menjadi bagian dari kearifan lokal,” imbuh Paku Alam X.
Menurutnya, memahami karakter bencana perlu diberikan sejak dini. Sebab Wilayah DIY memiliki risiko bencana yang kompleks. (Wibowo)