NGAWEN, (KH)— Sebelum pelaksanaan proses evakuasi pada dua korban yang diduga tertimbun bongkahan batu besar yang ambrol akibat penambangan di Padukuhan Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul akan mendatangkan ahli geologi untuk pemetaan keamanan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul, Budi Harjo dalam rapat koordinasi evakuasi di Balai Padukuhan Jentir, jumat, malam (3/3/2017) mengatakan, perlu ahli dari Badan Geologi yang dilibatkan dalam pemetaan sebelum pelaksanaan evakuasi dilaksanakan.
“Harus ada ahli geologi yang kita datangkan, nanti akan kita ambil ahli geologi dari universitas Gadjah Mada Yogyakarta,” terang Budi Harjo.
Budi menerangkan, tim ahli geologi diharapkan dapat meneliti batu dan kemungkinan masih adanya retakan batu yang bisa membahayakan dalam proses evakuasi. Pihaknya juga akan berkoodinasi dengan Kepolisian, Basarnas, dalam evakuasi.
Semua tim yang ada sudah berkomitmen bersinergi dalam proses evakuasi yang rencananya akan dimulai Sabtu (4/3/2017) hari ini. Diharapkan semua proses dapat berjalan dengan lancar.
Pantauan KH dilapangan menyebutkan, Tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana) telah memasang dapur umum untuk membantu proses evakuasi. Dalam rapat koordinasi juga telah disepakati dan dibagi tugas terkait pengamanan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. (Wibowo)
