Pertanian Zona Utara: Dam Parit Tambah Indek Penanaman Padi

oleh -9796 Dilihat
oleh
Perubahan pola tanam dari padi ladang menjadi padi sawah di Kecamatan Nglipar karena pengelolaan irigasri tersier. insert: Dam parit. KH
Perubahan pola tanam dari padi ladang menjadi padi sawah di Kecamatan Nglipar karena pengelolaan irigasri tersier. insert: Dam parit. KH

NGLIPAR, (KH)— Terdapat perubahan pola tanam dari tegalan ke padi sawah di wilayah utara Gunungkidul. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Hasil Produksi, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Yuwono Raharjo setelah melakukan pengamatan.

Setidaknya perubahan pola tanam ditemui ada di Kecamatan Nglipar, salah satu kecamatan yang dikunjungi. Pantauan musim tanam ke-2 atau MH 2 yang dilakukan baru-baru ini juga menyasar  Ngawen dan Semin.

“Dari tegalan ke padi sawah hampir dua kali lipat luas baku lahannya. Artinya yang biasa menanam palawija dimusim kedua sekarang ditanami padi sawah,” terangnya, Senin, (20/2/2017).

Tetapi, kata Raharjo, hal itu dilakuakan bukan karena spekulasi, namun dampak dari kegiatan rehab jaringan irigasi tersier sehingga menjamin ketersediaan air di MH 2. Bangunan dam parit di bagian atas lahan untuk mengelola air hujan. Kalau tidak dibuat dam parit airnya hilang tidak termanfaatkan.

“Sehingga dam parit bisa menambah indek pertanaman padi minimal 2 kali tanam, merubah tegalan menjadi sawah,” jelas Yuwono.

Yuwono menambahkan, petani Gunungkidul itu sangat menjiwai profesinya sehingga terkadang jika ada pengetahuan modern misalnya saja mengenai info aktual iklim agak sulit untuk menerima atau untuk merubah kebiasaanya.

Seperti petani yang ditemui di wilayah lain, meski mendapat pemberitahuan adanya curah hujan tinggi dimusim kedua namun tetap enggan menanam padi lagi. Mereka lebih memilih menanam palawija karena tidak yakin dengan kondisi curah hujan yang ada.

“Katanya mau menanam padi lagi kalau dibuatkan sumur bor atau sumur ladang yang keberadaan airnya pasti atau nyata dapat dilihat. Sehingga asumsi saya yang menanam padi di MH 2 atau musim tanam 2 bukan spekulasi namun punya keyakinan,” papar Yuwono. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar