PLAYEN (KH)— Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Gunungkidul, direncanakan akan digelar pentas Campursari 90 Jam Nonstop, sedikitnya akan pentas 45 group Campursari, baik yang ada di Gunungkidul maupun group dari luar daerah. Pentas Campursari 90 jam Nonstop diharapakan mendapat pengakuan MURI (rekor MURI).
Asih Kusumawati, istri alm Manthous saat ditemui di Studio 21 Playen, menyatakan dukungannya. Apalagi pentas tersebut juga sebagai penghargaan karya-karya Manthous. Menurut Asih lagu-lagu yang dipentaskan sebanyak 80% karya almarhum suaminya. Yang 20% karya seniman Campursari lainnya, mungkin karya Dhimas Tejo, Cak Dikin, Edy Laras, dan lainnya.
Sebagai istri, Asih selalu memberikan kebebasan ketika suaminya mencipta lagu. Biasanya, kata dia, kalau sedang fokus mencipta lagu, tak mau diganggu agar lagu ciptaannya diterima masyarakat.
Ketika memutuskan pulang kampung, Manthous membangun Studio 21 di Playen Gunungkidul. Dari studio inilah Manthous mencipta lagu-lagu Campursari, waktu itu Asih masih menetap di Jakarta.
Secara terpisah, Yuniyanto adik Alm Manthous sangat setuju dengan pementasan Campursari Nonstop selama 90 jam itu, akan mengalahkan rekor Muri yang ada sebelumnya yakni pentas Campursari Nonstop 71 jam. Tak ketinggalan, New CSGK yang dipimpinnya siap tampil dalam acara spektakuler tersebut.
Hal senada disampaikan Joni Gunawan, seniman serba bisa, seperti Campursari dan pemain ketoprak ini mendukung pentas akbar Campursari itu yang akan digelar 21-25 Mei 2016.
“Semoga berjalan dengan baik,sukses dalam meraih Rekor Muri,” harap Joni, Sabtu, (23/4/2016). (Sarwo)
