PLAYEN, (KH) — Sebagai Daerah tujuan wisata, usaha bidang kuliner dan toko oleh-oleh di Gunungkidul menjadi pilihan bagi sejumlah pengusaha. Perkembangannya dapat terlihat di jalur utama keluar-masuk ke kabupaten terluas di DIY ini dalam beberapa tahun terakhir meningkat pesat.
Produk makanan olahan yang di jual di beberapa toko oleh-oleh di sepanjang jalan raya Wonosari-Yogya, khususnya di wilayah Playen ragamnya cukup banyak. Berdasar pengamatan KH, antara toko yang satu dengan yang lain rata-rata memiliki jenis produk yang sama, baik yang berasal dari lokal Gunungkidul maupun dari luar.
Dari keseluruhan produk yang dijual di semua toko, oleh-oleh tersebut ternyata masih didominasi produk dari luar Gunungkidul. Bahkan beberapa penyedia oleh-oleh mengaku, produk yang “made in” asli Gunungkidul jumlahnya tidak ada separuhnya.
Seperti yang diungkapkan Nanik, penjaga toko oleh-oleh ‘MURNI’, prosentase jumlah produk luar daerah mencapai 65% dibanding produk lokal. “Dari lokal yang paling populer seperti Belalang, Bakpia dan Gathot juga Thiwul, sedangkan yang lain krecek, emping jagung, jangkrik, dan Patholo,” katanya, Sabtu, (3/10/2015).
Kemudian, lanjutnya, produk luar antara lain; Dodol, Jenang, Intip, Srundeng, Legit, Wajik, Ampyang, Peyek, Bakpia Kering, Geplak, dan puluhan aneka snack seperti usus, paru, belut, makaroni, dan lainnya. Produk olahan ini berasal dari daerah Solo, Kudus, Klaten, Bantul, dan Sleman.
Ditempat lainnya, Toko Peni memiliki jumlah produk dari luar lebih banyak lagi, perbandingannya cukup mencolok, yaitu 70% : 30%. “Aneka snack dan camilan sebagian besar dari Muntilan,” jelas Neni, pemilik toko tersebut.
Sementara itu, Toni pemilik toko oleh-oleh Sari Rasa Bakpia Patuk 101 di Jln Wonosari-Yogya km 3 Siyono Tengah Playen mengungkapkan, meski supplier produk banyak yang dari Gunungkidul, tetapi jumlah produk dagangannya tetap banyak yang dari luar.
“Pamornya kan masih oleh-oleh khas Yogya, sehingga jumlah dagangan 60% nya masih dari luar, Yogya dan sekitarnya. Seperti yangko itu kan dari luar, lokal ya Bakpia dan Gathot Thiwul,” jelas Toni, (Kandar)