Bersama dengan suami, Alm. Adji Buchori, ia dengan sabar meniti rezeki sedikit demi sedikit untuk mengembangkan usaha.
Dengan mengontrak sebuah rumah di jalan Sumarwi pada Tahun 1986 hingga Tahun 1998. Pada Tahun 2000 keluarga Adji Buchori membeli rumah yang dijadikan tempat usaha tersebut.
“Pada Tahun 2.000 mulai dilengkapi dengan menjual perlengkapan seragam sekolah, perlengkapan olahraga, alat tulis, dan perlengkapan camping,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Siti, saat krisis moneter terjadi, ia hadapi dengan penuh kesabaran, meski keuntungan turun derastis. Secara perlahan mampu bangkit dari masa-masa sulit.
“Saat itu keuntungan turun. Sedikit keuntungan yang didapat, dikumpulkan, hingga roda perekonomian dapat berangsur pulih kembali. Selain itu, tidak memperbesar utang, selain untuk keperluan pengembangan usaha,” ungkapnya.
Saat tahun ajaran baru berlangsung, keuntungan meningkat dratis. Perlengkapan sekolah menjadi produk yang paling laku terjual. “Paling laku terjual adalah perlengkapan sekolah dasar (SD). Bahkan seminggu sebelum masuk sekolah, perlengkapan sekolah sudah habis terjual,” imbuh Siti.
Keuntungan yang didapat saat memasuki tahun ajaran baru sangat mengesankan. Setiap memasuki tahun ajaran baru, rata-rata sebulan mendapatkan untung bersih sebesar Rp 100 juta ke atas. “Menjadi pembelajaran pada tahun ajaran baru tahun depan, agar memperbanyak produk, karena kebutuhan cukup tinggi,” pungkasnya. (Atmaja)