Markuat Memperoleh Rejeki dari Membuat Kandang Sapi

oleh -9160 Dilihat
oleh
Pembuatan kandang sapi yang dijual satu set di Jetis Saptosari. Foto: Atmaja.
Pembuatan kandang sapi yang dijual satu set di Jetis Saptosari. Foto: Atmaja.
Pembuatan kandang sapi yang dijual satu set di Jetis Saptosari. Foto: Atmaja.

SAPTOSARI,(KH) — Jalan rejeki halal senantiasa tersedia, asalkan jeli dalam melihat peluang. Seperti Markuat, warga Padukuhan Karang Desa Jetis Saptosari, dari usaha membuat kandang sapi ia mampu mengumpulkan rejeki.

Markuat semula menjadi penjual kayu gelondongan, kemudian sejak 2006 ia merubah haluan menjadi pembuat mebel dan barang serta peralatan lain yang dibuat dari kayu. Dari penjual kayu gelondongan akhirnya menjadi pembeli kayu gelondongan untuk kemudian diolah sehingga bisa dijual dalam berbagai bentuk olahan dengan harga yang lebih tinggi.

Ia mengolah kembali kayu tersebut untuk dijadikan kusen, usuk, dan bahan untuk atap rumah lainnya. Yang paling menarik adalah, ia juga membuat satu set kayu sebagai rangka kandang sapi yang dijual secara utuh. Menurutnya, menjual setelan rangka kandang sapi tersebut lebih menguntungkan daripada menjual bahan kayu.

“Kayu yang dibuat menjadi kandang atau kusen tidak beresiko tinggi. Saya pernah hampir bangkrut ketika menjadi penjual kayu gelondongan, karena kayu diutang dan perputaran uang tidak berjalan,” ujarnya kepada KH, Minggu (5/4/2015).

Permintaan untuk kandang sapi, lanjut dia, meningkat ketika sehabis musim panen usai. Kandang sapi yang ia produksi berukuran 3 x 4 meter. Pemesan kandang sapi tidak hanya berasal dari wilayah Gunungkidul, bahkan ia sering mendapat pesanan dari warga Bantul.

“Harga satu unit kandang Rp 3,5 juta, khusus untuk pembeli di wilayah Saptosari. Itu sudah termasuk proses merangkai kandang,” jelasnya.

Dengan dibantu oleh 4 tukang, dalam waktu 3-4 hari ia dapat membuat 1 buah kandang sapi. Kandang sapi tersebut menggunakan kayu akasia. Menurutnya, kayu akasia tahan lama dan semakin kuat dengan berjalannya umur penggunaan.

“Keuntungan bersih yang didapat untuk satu buah kandang sebesar Rp 250 ribu. Satu bulan kadang bisa memproduksi 5 kandang. Bahkan saat permintaan naik, bisa mencapai 10 kandang dalam waktu sebulan,” tandasnya. (Atmaja).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar