SMKN 1 Wonosari, Menggodok Siswa Siap Hadapi Dunia Kerja

oleh -36198 Dilihat
oleh
Siswa SMKN 1 Wonosari saat selesai mengikuti pelajaran. Foto: Gemma.
Siswa SMKN 1 Wonosari saat selesai mengikuti pelajaran. Foto: Gemma.
Siswa SMKN 1 Wonosari saat selesai mengikuti pelajaran. Foto: Gemma.

WONOSARI, (KH),– SMKN 1 Wonosari merupakan salah satu sekolah “sepuh” di wilayah Gunungkidul. Sebelum dibuka sekolah lanjutan umum yang dikenal dengan nama SMA, masyarakat Gunungkidul dahulu lebih familiar dengan sekolah-sekolah yang mencetak kader langsung bisa berkarya, seperti: SPG (Sekolah Pendidikan Guru), SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas), STM (Sekolah Teknik Menengah), dan bahkan ST (Sekolah Teknik) yang setara dengan jenjang SMP pada saat ini.

SMKN 1 Wonosari merupakan penerus dari sekolah kejuruan yang dahulu bernama SMEA Negeri Wonosari. SMKN 1 Wonosari senantiasa berupaya mempersiapkan siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional dengan mengadakan Les dari bulan November , mendatangkan motivator untuk memacu semangat siswa, mengikuti try-out dari sekolah, kabupaten, dan propinsi. Selain itu, SMKN 1 Wonosari memberikan bimbingan khusus kepada anak-anak yang nilainya masih kurang, atau dibawah KKM. Kemudian menerapkan tutor sebaya.

SMKN 1 Wonosari memiliki siswa mayoritas perempuan. Sekolah ini menggelar 5 program kejuruan. Program jurusan tersebut adalah: Jurusan Administrasi Perkantoran (3 kelas), Busana Butik (2 kelas), Akuntansi (4 kelas), Pemasaran (2 kelas), dan Multimedia (2 kelas).

Program kejuruan yang paling diminati di SMKN 1 Wonosari ini adalah jurusan Akuntansi. Meski demikian, jurusan lainnya tidak kalah pamor. Contohnya jurusan Busana Butik yang memiliki serapan pasar kerja tinggi.

“Pasar kerja jurusan Busana  Butik ini sampai permintaan pasar kerjanya melebihi dari jumlah lulusan. Itu perusahaan banyak yang datang ke sini, untuk melakukan seleksi. Bahkan sebelum ujian nasional sudah seleksi,” ungkap Kepala sekolah Drs. Mudji Muljatna, MM di sela-sela kesibukannya saat ditemui KH, Sabtu (7/3/2015).

Untuk penerimaan siswa baru, SMKN 1 Wonosari melakukan proses seleksi dengan menggunakan NEM, dan ada minat khusus dari awal. Menurut Mudji, tahun ajaran tahun lalu siswa yang diterima berjumlah 416 orang dari sebanyak 648 pendaftar.

“Jadi, anak tersebut mendaftar sesuai dengan jurusan yang dia pilih. Sebelum saat pengumuman, anak-anak sudah diberikan informasi tentang minimal diterimanya jurusan yang dia daftar. Kalau saat itu ternyata dia tidak diterima, diarahkan ke jurusan lain,” jelasnya.

Keunggulan SMK yang telah melayanankan pendidikan di Gunungkidul sejak 1950 ini adalah, bahwa setiap anak yang lulus dari SMKN 1 Wonosari minimal membawa 5 sertifikat di luar ijazah. Sertifikat tersebut adalah wujud pengakuan kompetensi ketrampilan yang diraih anak didik. Kemudian secara rutin SMKN 1 Wonosari menyelenggarakan pendidikan non formal, yaitu kursus dengan materi yang sesuai dengan program jurusan.

SMKN 1 Wonosari tercatat sebagai sekolah yang pertama dalam menyelenggarakan kursus berskala nasional. Kursus tersebut merupakan program rutin yang diselenggarakan sekolah.

“Keunggulannya, kalau di sini ketika anak lulus, minimal ada 5 sertifikat diluar ijazah. Kita juga menyelenggarakan pendidikan non formal, seperti kursus. Seperti Akuntansi namanya Cluster A1 dan Cluster A2. Kemudian untuk Adminstrasi Perkantoran semacam kursus administrasi perkantoran. Untuk yang multimedia word processing, spreadsheet, dan presentasi. Untuk busana butik ya menjahit,” papar Mudji.

“Semuanya mengikuti ujian. Soal yang diberikan langsung dari Jakarta. Kriteria kelulusan, pengujinya merupakan asesir yang berstandar nasional. Itu yang tidak diselenggarakan di sekolah lain. mungkin di DIY baru di SMKN 1 Wonosari saja. Ini merupakan program rutin,” pungkas Mudji mengakhiri pembicaraan dengan KH. (Gemma).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar