WONOSARI, (KH) — Musim panen padi yang berlangsung di Kabupaten Gununkidul ternyata tidak mempengaruhi harga beras di pasaran. Bahkan harga beras di Pasar Tradisional Argosari, Wonosari terus melambung.
Selain harga terus naik, sejumlah pedagang beras mengeluhkan minimnya stok beras. Bahkan, beberapa pedagang di Pasar Argosari Wonosari kesulitan mendapatkan beras dengan kualitas bagus.
Salah satu pedagang beras Pasar Argosari Wonosari Prapto Suwito (53) mengatakan, harga beras di Gunungkidul naik sejak 2 minggu yang lalu. Kenaikan mencapai 20 ribu perkarungnya untuk beras 25 kilogram.
“Sudah stok di pasaran menipis, harganya terus naik setiap harinya. Bahkan naik sekitar Rp. 5000 rupiah setiap harinya,” kata pemilik toko Sari Kepala ini saat ditemui di Kiosnya, Senin (23/2/2015).
Prapto menjelaskan, harga beras merek Cabe yang semula dijual dengan harga Rp. 235.500 kini harganya naik menjadi Rp. 263.000. Beras merek Kusuma yang semula dijual Rp. 235.000 kini dijual dengan harga Rp. 255.000, Beras merk BRM naik Rp. 15.000 yang semula dijual dengan harga Rp. 185.000 menjadi Rp. 200.000.
“Beras merek Bunga Padi yang awalnya kita jual dengan harga Rp. 223.000, kini harganya naik menjadi Rp.240.000. Terus beras merk piring kini kita jual dengan harga Rp.255.000 dari harga awal 230.000,” jelas Prapto.
Melambungnya harga beras ini, lanjut Prapto, berimbas pada kunjungan pembeli. Selain itu banyak pembeli yang mencari harga beras jatah atau raskin.
“Banyak yang cari beras raskin, tapi banyak juga yang tetap membeli beras mahal, namanya juga kebutuhan pokok,” paparnya.
Sementara pengusaha rumah makan padang Mulyono mengaku, meski harga beras naik, pihaknya tidak menaikan harga nasi. Bapak yang memiliki dua rumah makan di Pasar Argosari Wonosari dan Pasar Playen ini tetap menggunakan harga standar.
“Masak beras naik, mau naik; terus besok kalau beras turun, juga kita turunin gitu?, enggak, kita tetap menggunakan harga lama meski harga beras melambung,” paparnya.
Pedagang dan para pengusaha berharap, pemerintah segera mencari solusi terkait melambungnya harga beras dan minimya stok beras di lapangan. (Juju/Tty)