PLAYEN, (KH),— Dari hasil tracing terhadap warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid 19, di Padukuhan Ngasem, Kalurahan Getas, Playen, Gunungkidul didapati 32 warga positif Covid19. Untuk mencegah semakin luasnya penularan, Pemerintah Kalurahan Getas akhirnya me-Lock Down atau melakukan karantina wilayah terhadap Padukuhan Ngasem.
Lurah Getas, Pamuji menuturkan, langkah karantina wilayah diambil agar penularan Covid19 yang merebak akibat hajatan 7 bulanan itu tidak semakin meluas.
“Kami terpaksa menutup akses masuk ke Padukuhan Ngasem, dan membatasi segala kegiatan warga,” ujar Pamuji, Selasa (17/4/2021).
Pamuji menuturkan, awal dari klaster baru Covid19 ini berasal dari salah satu warganya yang menyelenggarakan hajatan “mitoni“, atau 7 bulanan.
“Awalnya ada 14 warga kami yang rombongan jagong ke Jakarta, sepulang dari sana, Mertua dari salah satu warga yang ikut rombongan ke Jakarta menyelenggarakan hajatan mitoni,” lanjut Pamuji.
Menurut Pamuji, hajatan 7 bulanan atau mitoni tersebut tidak ada pengajuan ijin ke pihak Kalurahan Getas.
“Namanya hajatan di desa, ya banyak yang datang, banyak yang rewang/membantu,” tutur Pamuji.
Setelah selesai hajatan, ada keluarga yang terdiri dari 3 orang merasa tidak enak badan, kemudian mereka memeriksakan diri. Melalui test swab, didapati bahwa ketiganya hasilnya Positif. Ketiga warga tersebut langsung dikirim ke RS Saptosari untuk menjalani pengobatan dan Isolasi.
Berawal dari itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, segera melakukan upaya tracing terhadap warga yang kontak erat dengan warga yang sudah dinyatakan positif.
Selang sehari setelah ada laporan 3 warga yang positif, kemudian semua warga yang rewang/membantu hajatan dilakukan test masal dengan Antigen dan PCR.
“Sudah ada 44 warga yang melakukan test, dan 32 di antaranya dinyatakan positif Covid19,” terang Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati.
Pada hari Minggu sore (18/4/2021), giliran 14 warga Getas yang ikut rombongan hajatan dari Jakarta juga menjalani Swab.
“Rombongan yang dari hajatan ke Jakarta 14 orang, 3 di antaranya dinyatakan positif,” lanjut Dewi
Dewi melanjutkan, bahwa saat ini pihaknya masih terus melaksanakan upaya tracing terhadap warga lain yang kontak erat dengan warga yang sudah dinyatakan positif.
Sementara itu, Ismail (48), salah satu warga Padukuhan Ngasem, Kalurahan Getas, yang rumahnya berada di perbatasan dengan padukuhan menuturkan, jalan masuk dusun ngasem saat ini memang dipasang portal.
“Akses masuk dusun ditutup, dan dijaga bergiliran oleh Karang Taruna,” tutur Ismail
Ismail juga mengatakan bahwa pada hari Minggu kemarin, remaja Masjid, warga dan karangtaruna telah melakukan penyemprotan disinfektan masal di Padukuhan Ngasem.
“Dari pihak kalurahan sudah mengirim bantuan sembako kepada 18 KK yang saat ini isolasi mandiri,” pungkas Ismail. [Edi Padmo]