PLAYEN,(KH)— Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Gunungkidul terus mendorong masyarakat untuk gemar membaca. Salah satunya melalui pelayanan Perpustakaan Desa yang telah dirintis KPAD bersama pemerintah desa.
Kepala KPAD Gunungkidul Ali Ridlo mengatakan, dari 144 desa di Gunungkidul saat ini, baru ada 110 perpustakaan desa yang telah berdiri. Rencananya 34 perpustakaan lainya akan segera dibentuk pada tahun 2015.
“Belum semua desa memiliki perpustakaan desa,” kata Ali Ridlo, usai meresmikan Perpustakaan Desa Dengok di Desa Dengok Kecamatan Playen, Minggu (8/2/2014).
Sementara, Kasi Perpustakaan KPAD Gunungkidul Prihastuti Setyaningsih mengatakan, tidak semua perpus desa yang ada di Gunungkidul berlokasi di komplek balai desa. Tetapi ada beberapa Perpusdes yang menempati rumah warga.
Dia menambahkan, berbagai macam buku mulai dari buku umum, sejarah dan pertanian ada dalam perpustakan desa. Bantuan buku dan fasilitas tersebut bersumber dari APBN, APBD DIY, dan APBD Kabupaten.
“Untuk tahun 2015 ini, ada delapan Perpusdes yang akan bermitra dengan Coca-Cola Foundation. Mereka akan mendapat 3 unit komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet,” terangnya.
Terpisah, Kepala Desa Dengok Playen Suyanto mengungkapkan, Perpusdes Dengok mulai dirintis pada tahun 2013. Perpusdes ini dikelola oleh Karang Taruna yang dibuka setiap hari Minggu pukul 14.00-17.00 WIB.
Di perpustakaan desa yang diberi nama Khasanah Ilmu ini, siswa SD akan mendapat bimbingan gratis. Berbagai kegiatan seperti TPA serta pelatihan membuat kerajinan yang memanfaatkan barang bekas akan diajarkan. Pelatihan akan diberikan oleh karang taruna untuk membantu pemberdayaan masyarakat.
“Seluruh pengurus perpusdes ini relawan, mereka berkomitmen mewujudkan masyarakat yang gemar membaca tetapi tidak kita gaji,” katanya.
Berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai dan pentas seni digelar panitia setempat untuk memeriahkan acara launcing perpus desa. Lomba mewarnai berjalan cukup meriah karena diikuti oleh 250 siswa. Simbolis pembukaan Perpusdes Desa Dengok dilaksanakan dengan pemotongan pita. (Juju)