GIRISUBO, kabarhandayani,– Teror yang terjadi di Desa Jepitu membuat warga waspada. Pelemparan batu di rumah Simpen membuat warga semakin waspada.
Hingga kecurigaan terjadi pada seorang pengamen yang mengamen tapi hanya satu rumah dan berjalan ke selatan. Salah satu warga Jepitu mengejar dan menangkap seorang pengamen tapi pengamen tersebut lari. Kemudian warga mengejar sampai arah Pantai Wediombo tepatnya di daerah Gayam.
Palim (40) warga Nglaban, Jepitu yang ikut mengejar pengamen yang dianggap mencurigakan menjelaskan, dirinya dan beberapa warga berhasil menangkap pengamen yang mencurigakan itu di daerah Gayam. Setelah diinterogasi warga, pengamen tersebut menjawab berbelit-belit dan melakukan perlawanan.
Palim menambahkan, pengamen tersebut diamankan oleh tim SAR (Search and Rescue) Pantai Wediombo. Namun karena banyaknya warga yang mengerumuni pengamen tersebut membuat tim SAR Pantai Wediombo kewalahan.
Handoko Kepala tim SAR Wediombo menjelaskan, pengamen tersebut memang mencurigakan setiap ditanya berubah-ubah. “Ia memang membawa gitar, tapi ketika ditanya warga malah lari, akibatnya warga menjadi curiga dan menangkapnya, beruntung tidak terjadi amuk massa yang lebih parah, kami berusaha mengamankan agar dapat diproses dengan jalur yang benar,” ujar Kepala tim SAR Pantai Wediombo.
Pengamen mencurigakan tersebut dilarikan ke Balai Desa Jepitu menggunakan mobil tim SAR Pantai Wediombo. Setelah diinterogasi pemuda ini bernama Rasimin beralamatkan Purwasaba RT 003 RW 001 Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pemuda tersebut mengaku hanya mengamen, untuk menenangkan massa Polsek Girisubo meminta tambahan personil dari Polres Gunungkidul. Setelah petugas dari Polres Gunungkidul, selanjutnya pengamen tersebut dibawa ke polres. Hal ini dilakukan untuk diinterogasi lebih lanjut karena di Polsek Girisubo tidak memungkinkan dengan banyaknya masa yang datang. (Heri_Purnomo/Hfs)