Prosesi demi prosesi upacara juga berlangsung khidmat. Petugas upacara pun merupakan warga setempat.
Ketua RT, Nuryanto bertindak sebagai pembina upacara. Dia menuturkan, upacara menjadi wujud warganya guna mengenang jasa para pahlawan.
“Kami ingin turut mengenang jasa para pahlawan. Lalu cara kami mengisi kemerdekaan dengan tetap menjaga semangat bertani,” kata Nuryanto.
Ia menyebutkan, upacara warga petani di lahan pertanian yang dilaksanakan merupakan yang pertama kali.
“Upacara dimotori petani milenial. Kami ingin mendukung semangat mereka untuk terus bertani karena petani merupakan tulang punggung negara,” tandas Nuryanto.
Suripto merupakan salah satu peserta yang berusia tua. Dia mengaku bersemangat mengikuti upacara.
“Saat kentongan dipukul tanda waktu untuk berkumpul saya bergegas menuju lokasi yang ditentukan,” ujarnya.
Sebagaimana warga lain, dia menjadikan kegiatan bertani sebagai mata pencaharian yang utama.
Suripto punya harapan, seiring bertambahnya umur Indonesia, sektor pertanian makin mendapat perhatian. Ia memang bertani secara konvensional, akan tetapi usahanya mampu membiayai hidup keluarganya.
“Semoga petani milenial makin semangat, dukungan pemerintah juga makin nyata,” tukasnya. (Kandar)