TEPUS, kabarhandayani,– Warga 9 padukuhan eks Kelurahan Winangun akan menggelar rangkaian acara Rasulan atau Bersih Desa. Puncak acara rasulan akan digelar pada Rabu Pahing (24/9/2014).
Eks Kelurahan Winangun saat ini masuk wilayah Desa Purwodadi Kecamatan Tepus. Sembilan padukuhan bekas Kelurahan Winangun yang akan melaksanakan rasulan adalah; Padukuhan Winangun, Cak Bohol, Pringsanggar, Cepogo, Duwet, Kotekan, Ngande-ande, Wuluh, Ngandong. Rangkaian acara sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu, yaitu acara brakahan, kemudian dilanjutkan kegiatan turnamen sepakbola wanita.
Satu acara unik sebelum rasulan adalah tradisi Ngalangi Pantai Nglambor di Padukuhan Ngandong Desa Purwodadi Kecamatan Tepus. Suroyo (40), panitia rasulan menjelaskan, upacara Ngalangi di Pantai Nglambor merupakan rangkaian acara rasulan yang senantiasa dijaga. Ngalangi di Pantai Nglambor merupakan wujud syukur nelayan atas limpahan rejeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa melalui laut, serta doa permohonan bersama agar hari-hari berikutnya nelayan tetap diberi keselamatan dan rejeki dari hasil laut.
Suroyo menyampaikan, upacara ngalangi akan digelar Senin Wage (22/9/2014) besok. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan doa dan kenduri kemudian dilanjutkan pentas tayub.“Pantai Nglambor merupakan pantai yang sarat sejarah. Konon menurut cerita turun temurun, Sunan Kalijaga pernah singgah di Pantai Nglambor dan berpesan kepada para nelayan untuk terus menjaga Pantai Nglambor. Hasil laut pantai Nglambor hanya boleh diambil dengan 4 cara, yaitu: diambil atau ditangkap dengan tangan, memancing atau ngrendet (menjaring), tombak, dan pasang jebakan dengan racun alami berupa brotowali,” ungkap Suroyo Minggu (21/9/2014).
Pada Senin malam (22/9/2014) akan digelar pentas tayuban di Balai Desa Purwodadi. Sedangkan, Selasa (23/9/2014), panitia akan memberikan hiburan kepada masyarakat dengan mementaskan Kethoprak Pamong Desa Purwodadi di Balai Desa Purwodadi.
Pada puncak acara rasulan Rabu (24/9/2014), masyarakat eks Kalurahan Winangun akan menggelar kenduri bersama di masing-masing padukuhan sebagai wujud syukur hasil panen pertanian tahun ini, dan berdoa agar pada musim yang akan datang hasil panen lebih baik lagi. Siangnya akan digelar kirab budaya, pentas jathilan, reog, dan malamnya ditutup dengan pentas wayang semalam suntuk. (HeryFosil/Jjw)