WONOSARI, (KH) — Gagalnya Gunungkidul, Pacitan dan Wonogiri masuk ke dalam Global Geopark Network, tidak menyurutkan tiga kabupaten tersebut untuk terus melakukan perbaikan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Budi Martono mengatakan, rencananya Rabu (15/10/2014) mendatang, perwakilan dari tiga kabupaten akan melakukan evaluasi terhadap kegagalan tersebut.
“Kita akan membahas langkah ke depan. Kita menganggap ini bukan kegagalan, tapi ditunda hingga satu tahun ke depan. Ada beberapa syarat yang mesti kita penuhi,” kata Budi, Rabu (8/10/2014).
Menurut Budi, penilaian geosite Gunungsewu hampir mencapai 100 persen. Untuk mencapai standar penilaian penuh, perlu perbaikan pada masalah administrasi dan sarana pendukung lainnya.
“Kemampuan berbahasa asing dari pengelola, salah satu poin yang belum kita miliki. Kita masih berusaha melakukan perbaikan itu,”ungkapnya.
Dalam pertemuan nanti, lanjut Budi, akan dihadiri pejabat dari 3 provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakata (DIY). “Koordinasi dengan pemerintah menjadi titik penting suskesnya Gunungsewu masuk menjadi warisan dunia,” jelas Budi.
Semantara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Supriyadi mengungkapkan, cacatan dari UNESCO harus segera diperbaiki agar Gunungsewu dapat mengikuti kompetisi yang sama di tahun depan. “Masih ada kesempatan pengajuan ulang di tahun depan,” ucapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, selain memperbaiki komunikasi antara pemerintah kabupaten, ke depan koordinasi antara provinsi akan semakin ditingkatkan. Selain itu, untuk memperbaiki sarana pendukung, rencananya akan menggunakan dana keistimewaan.
“Seperti apa yang dikatakan Sri Sultan HB X beberapa waktu lalu, kita bisa menggunakan dana keistimewaan untuk mempercepat program pembangunan,” pungkasnya.(Juju/Tty)