Tersangkut Benang Layang-Layang, Warga Tanjungsari Dilarikan Ke Rumah Sakit

oleh -1595 Dilihat
oleh
Luka korban layang-layang. (istimewa)

TANJUNGSARI, (KH),– Belakangan warga di berbagai wilayah di Gunungkidul sedang marak bermain layang-layang. Mereka yang hobi menerbangkan layang-layang beradu kreativitas, tak hanya bentuk, layang-layang yang diterbangkan malam hari juga diberi pelengkap lampu hias.

Namun aktivitas yang mengasyikkan ini dapat berisiko menimbulkan petaka. Seperti yang dialami Supomo (45) warga Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul ini. Sabtu, 29 Agustus 2020 kemarin, penjaga SMPN 1 Tanjungsari ini terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena wajahnya terluka akibat benang atau senar layang-layang yang putus.

Kapolsek Tanjungsari, AKP Wijayadi, Minggu, (30/8/2020) mengungkapkan, korban mengalami kecelakaan tersangkut benang layang-layang pada pukul 22.00 WIB.

“Korban mengendarai sepeda motor dari selatan ke utara di jalan Baron. Ia berangkat dari rumah berniat menuju Dusun Bareng Kalurahan Kemiri, Tanjungsari. Namun sesampainya di tempat kejadian tersangkut benang layang-layang hingga terjatuh,” papar AKP Wijayadi.

Menurut AKP Wijayadi, korban mengalami luka di bagian wajah. Sebab, saat mengendarai motor kaca helm yang dikenakan korban terbuka.

Karena terluka, sambung AKP Wijayadi, korban lantas dibawa ke RSUD Wonosari untuk memperoleh pengobatan. Hingga saat ini korban masih menjalani perawatan.

Tak hanya Supomo, warga Kalurahan Kemadang yang lain, Sukarno (48) juga mengalami hal yang sama pada Kamis, (27/8/2020) lalu. Leher Sukarno mengalami luka tersayat karena benang layang-layang.

Hanya saja, luka di leher yang dialami cukup ditangani oleh mantri kesehatan di wilayah setempat.

Pihaknya menyayangkan terdapat benang layang-layang yang melintang di jalan sehingga menimbulkan musibah.

AKP Wijayadi mengimbau warga yang bermain layang-layang untuk hati-hati. Warga agar memilih tempat yang lapang dan memastikan benang layang-layang tidak putus. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar