GUNUNGKIDUL, (KH),– Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY ke- 16 selesai. Tuan rumah Kabupaten Sleman menduduki peringkat pertama dengan raihan 161 medali emas. Perolehan ini selisih 26 lebih banyak dibandingkan Kabupaten Bantul yang duduk di posisi kedua.
Kemudian pada urutan ketiga ada Kota Jogja dengan perolehan 125 medali emas. Sementara itu, Kabupaten Gunungkidul tertinggal jauh dan hanya mendapatkan 33 medali emas. Begitu juga dengan Kulonrprogo, tahun ini berada di posisi paling bontot dengan perolehan 31 medali emas.
“Sesuai dengan target, posisi ke- 4 merupakan prestasi yang ditunggu-tunggu,” kata Ketua KONI Gunungkidul, Jarot Budi Santoso, Minggu (11/9/2022) di Kapanewon Playen.
Disebutkan, selain 33 emas, Gunungkidul memperoleh 38 perak dan 93 medali perunggu. Kontingen Kabupaten Gunungkidul juga menyabet juara umum untuk Cabang Olahraga (Cabor) drumband dan Yongmoodo.
“Kontingen Gunungkidul ikut 41 Cabor, total atlet ada 449, disertai 75 pelatih dan 50 official,” imbuhnya.
Lebih jauh disampaikan, event Porda pada 2025 mendatang Gunungkidul menjadi tuan rumah. Dia berharap sebagai tuan rumah mampu mempertahankan serta meningkatkan prestasi perolehan medali.
Pihaknya menyadari, untuk naik peringkat dinilai terlalu berat. Sebab perolehan medali peringkat ke- 3 tahun ini yakni Kota Jogja cukup banyak.
“Kota Jogja dapat 125 emas, cukup berat jika periode Porda selanjutnya mau menggeser,” imbuh dia.
Dari evaluasi yang telah dilakaukan, Cabor yang menduduki juara umum serta memperoleh emas akan dipertahankan. Selain itu yang saat ini memperoleh perak serta perunggu akan digenjot.
Fokus KONI kedepan, papar Jarot, akan mempersiapkan atlet dan pelatih. Dengan dukungan Pemkab, tentu saja mempersiapkan sarana dan prasarana terlebih pada Porda 2025 atau ke- 17 Gunungkidul menjadi tuan rumah.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Gunungkidul, Supariyanto mengapresiasi prestasi yang diperoleh kontingen Gunungkidul.
“Prestasi kali ini luar biasa, sejak 2013, setidaknya selama kurun waktu 10 tahun, atau 4 kali penyelenggaraan Gunungkidul baru kembali meraih peringkat 4 tahun ini,” puji Supriyanto.
Perjuangan kontingen dinilai luar biasa mengingat keterbatasan anggaran dan sarana prasarana (Sarpras) yang dimiliki.
“Kami paham Sarpras kita terbatas dibanding kabupaten dan kota yang lain,” ujarnya.
Sambungnya, jika diprosentase, dari perolehan 18 medali emas yang didapat pada Porda sebelumnya, tahun ini naik sampai 80 persen.
“Guna persiapan 2025, kami akan diskusi dengan bupati diantaranya inventarisasi venue-venue di Gunungkidul. Kondisinya yang baik dipertahankan yang belum memadai diperbaiki,” tukasnya. (Kandar)