Sebetulnya, jumlah siswa cukup memungkinkan digelar pembelajaran tatap muka. Sebab, jumlahnya yang minim sangat kecil berisiko terjadi kerumunan. Namun, karena mengikuti anjuran pemerintah dengan adanya Pandemi COVID-19, pembelajaran tetap digelar dengan metode BDR.
ASN yang hendak purna tugas tahun 2021 ini menambahkan, meski semua guru harus menempuh jarak yang jauh serta melintasi hutan, namun tak ada yang mengeluh. Mereka mengaku cukup bersemangat bertugas di SD Wonolagi.
Seperti disampaikan Guru kelas 1, Jumidah. Perempuan asal Mlati, Sleman ini tiap hari menempuh perjalanan pulang pergi dari dan ke SD Wonolagi. Usiannya yang tak lagi muda tak dianggap sebagai beban.
“Dijalani dengan senang. Kalau letih, mendadak hilang setelah ketemu cucu-cucu di rumah,” tukas jumidah. (Kandar)