GEDANGSARI,(KH)— Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul untuk menjadikan Kecamatan Gedangsari sebagai sentra industi batik.
Dukungan penetapan Gedangsari sebagai sentra industi batik sangat beralasan, menyusul adanya penetapan Yogyakarta sebagai kota batik dunia. Diharapkan Kecamatan Gedangsari menjadi sentra batik yang dapat menopang kebutuhan batik di Kota Yogyakarta.
“Pengukuhan predikat tersebut harus tumbuh dan berkembang di masyarakat, tentunya dengan dorongan dari Pemkab Gunungkidul,” kata Sultan usai menghadiri peresmian SMKN 2 Gedangsari, di Desa Tegalrejo, Kamis (5/3/2015).
Sultan menjelaskan, Kecamatan Gedangsari telah memiliki modal yang besar untuk ditetapkan sebagai sentra industi batik. Salah satunya didirikanya SMKN 2 Gedangsari yang memang mempunyai fokus dibidang batik dan butik.
“Melalui keahlian busana dan butik, pendirian sekolah ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga kesejahteraan akan semakin baik,” katanya.
Lanjut Sultan, di Yogyakata memang butuh terobosan baru sekolah yang memang memiliki keahlian khusus. Dia mengatakan memang ada beberapa SMK di DIY yang kini sudah merintis sekolah dengan model fokus pada keahlian tertentu. Munculnya sekolah ini diharapkan dapat menekan urbanisasi di DIY.
“Jadi, lulusan SMK yang tidak bisa melanjutkan ke universitas bisa langsung kerja,” ucapnya.
Program tata busana dan butik di SMKN 2 Gedangsari yang baru saja diresmikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan diharapkan akan meningkatkan kapasitas sumber daya lokal sehingga mampu menangkap peluang permintaan pasar terhadap produk batik. (Juju)