SMK N 1 Saptosari Cetak Generasi Muda Miliki Jiwa Petani Modern

oleh -6844 Dilihat
oleh
Pembukaan kelas insipirasi bersama PT Petrokimia Gresik. doc. SMKN 1 Saptosari.
Pembukaan kelas insipirasi bersama PT Petrokimia Gresik. doc. SMKN 1 Saptosari.

SAPTOSARI, (KH),– Karakter unggul, kreatif dan kompetitif siswa terus dikembangkan di SMK N 1 Saptosari. Upaya pengembangannya salah satunya dilakukan dengan mengikuti beberapa kegiatan perlombaan. Salah satu kegiatan pengembangan yang diikuti belum lama ini adalah Kelas Inspirasi dan Adu Inovasi dalam rangka menyongsong Jambore Petani edisi dua yang diadakan oleh PT. Petrokimia Gresik.

Kepala SMKN 1 Saptosari, Dra Siti Fadilah mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Gresik, Jawa Timur tersebut ditujukan kepada generasi muda dalam rangka kepedulian untuk menumbuhkan generasi muda agar mempunyai jiwa petani modern. Tak sebatas menghasilkan panenan pertanian tetapi juga berinovasi mengolahnya.

“Ajang tersebut diikuti oleh 69 SMK Jurusan Pertanian yang ada di seluruh Indonesia,” tutur Siti Fadilah belum lama ini.

Untuk Kelas adu inovasi berupa perlombaan yang ditujukan kepada siswa SMK untuk menuangkan ide-ide kreatif pertanian dalam pengembangan teknologi pertanian maupun usaha pengembangan hasil pertanian.

Siswa SMK N 1 Saptosari mengirimkan proposal lomba mengenai pengembangan produk hasil pertanian dari bahan Ubi Garut (Marantaarundinacea). Konsep pengembangan yang diusung siswa tersebut terkait pembuatan snack bar atau makanan penahan lapar dengan bahan Ubi Garut yang bernilai gizi tinggi.

Sedangkan untuk Kelas Inspirasi dilaksanakan dengan mendatangkan petani lokal yang bisa menginspirasi dan memotivasi siswa untuk mengembangkan dunia pertanian.

Kegiatan Kelas Inspirasi ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Juni 2018 lalu. Diikuti oleh seluruh siswa Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.

“Pada kesempatan kelas inspirasi hadir Alan Efendi seorang petani Lidah Buaya (Aloe Vera) di daerah Nglipar yang telah berhasil membudidayakan tanaman tersebut serta mengembangkan produk hasil olahan Aloe Vera,” papar Siti Fadilah.

Alan Efendi pada kesempatan kegiatan Kelas Inspirasi menceritakan tentang usahanya mengembangkan tanaman lidah buaya yang jarang dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul. Selain budi daya, usaha olahan lidah buaya menjadi berbagai makanan yang bernilai ekonomi dan gizi tinggi juga berhasil dijalankan.

Seluruh siswa Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK N 1 Saptosari diberi kesempatan untuk menggali dan berdiskusi tentang kegitan bertanam lidah buaya dan prospek pengembangannya dimasa depan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar