WONOSARI, (KH),– Sejumlah pedagang dan pengunjung pasar tradisional dinilai memiliki kesadaran yang rendah terkait pelaksanaan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan COVID-19. Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar tradisional Kamis (18/6) hingga Jumat (19/6) lalu.
“Para pedagang di Pasar Munggi Semanu masih banyak yang tidak mengenakan masker,” kata dia menyampaikan hasil peninjauan di Pasar Munggi.
Selain kesadaran bermasker dan menjaga physical distancing yang belum diperhatikan penuh, kondisi kebersihan juga menjadi sorotan. Kebersihan pasar tak bisa diabaikan terlebih dengan merebaknya virus Corona. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Dirinya menegaskan, kebersihan menjadi kewajiban mutlak demi kesehatan masyarakat.
Hal berbeda ia temui di Pasar Playen dan Pasar Argosari, Wonosari. Dua pasar tersebut memiliki tingkat kebersihan yang lebih baik. Begitu juga dengan kesediaan bermasker, pedagang lebih tertib.
Dirinya meminta agar kebiasaan bermasker bukan karena terpaksa dan sekedar untuk mengikuti anjuran pemerintah, namun sebagai kebutuhan bagian dari menjaga kesehatan masing-masing.
Sementara itu, Ketua Komisi B, Wulan Tustiana, SH meminta dinas terkait melaksanakan edukasi dan memberikan imbauan agar masyarakat yang beraktivitas di pasar memenuhi protokol kesehatan.
“Ada dana pemeliharanan sarana prasarana pasar dapat dimanfaatkan untuk penyediaan sarana cuci tangan baik di dalam pasar dan pintu keluar pasar,” kata Wulan.
Untuk mendukung kebersihan dan keteraturan pasar dirinya juga meminta dinas terkait mengatur letak pedagang los pasar sesuai jenis dagangannya.
“Penempatan letak pedagang pasar aAda standarnya, kami mohon segera ditindaklanjuti,” pinta Wulan.
Sementara ketika memberikan evaluasi kondisi pasar Argosari, pihaknya menyayangkan kios/los di lantai 2 masih banyak yang tidak berfungsi. Hal tersebut menjadi catatan tersendiri untuk ditindaklanjuti sesegera mungkin. (Kandar)