Sekolah Memilih Fokus Pembinaan Internal

oleh -2271 Dilihat
oleh

KARANGMOJO,(KH) — Beredarnya video mesum yang diduga diperagakan oleh salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Karangmojo menjadi perbincangan hangat masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
Bukan hanya mencoreng citra pendidikan Gunungkidul, jika memang benar video itu diperagakan oleh seorang siswa SMP. Video berdurasi 5 menit 23 detik itu mencerminkan gagalnya pendidikan moral yang diberikan kepada siswa.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Kepala Sekolah SMP 1 Karangmojo, Agus Suyono, secara pribadi tidak yakin jika siswa yang berada dalam vidio tersebut adalah anak didiknya, sebab, di era canggihnya teknologi, semua bisa direkayasa.
“Bisa saja pelakunya orang iseng yang memakai seragam SMP kita, semua bisa terjadi. Saya tidak mau menduga-duga,” kata Agus di ruang kerjanya, Kamis (23/10/2014).
Agus mengaku tidak akan ambil pusing terkait peristiwa yang membawa nama buruk sekolahnya. Pihaknya mengaku memilih melakukan pembinaan di sekolah. Disinggung tentang video tersebut, Agus mengaku belum melihat langsung.
“Kita coba cek melalui internet, melalui link yang beredar di masyarakat. Tetapi video sudah tidak kita temukan. Memang info sudah kita terima, kita berusaha mengecek tapi tidak bisa,” terang Agus.
Dengan penuh keyakinan, secara pribadi Agus menilai siswa yang berperan dalam video tersebut, bukan merupakan anak didiknya. Hal itu dikuatkan dengan telah diberlakukannya berbagai peraturan, salah satunya melarang siswa membawa handphone di sekolah.
“Siswa kita didik untuk jujur, melalui kantin kejujuran. Saat berada di sekolah siswa juga kita larang membawa handphone. Dari pada pusing mengurusi masalah ini, mendingan kita fokuskan pembinaan interen di sekolah,” papar Agus dengab tegas.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul,Bahron Rasyid mengungkapkan, secara pribadi belum bisa memastikan kebenaran video tersebut. Pihaknya mengaku akan melakukan klarifikasi terkait hal itu.
“Info memang saya sudah dapat, tetapi untuk melihat langsung saya belum, karena video memang sudah tidak bisa dibuka. Jika polisi mau mengusut tuntas kasus tersebut, pada dasarnya kami mendukung,” pungkasnya. (Juju/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar