WONOSARI (KH)— Satuan Search And Rescue (SAR) mengeluhkan sejumlah jalur evakuasi yang ada di sekitar jalur menuju kawasan wisata pantai, dilewati oleh bus penumpang.
Koordinator Search And Rescue Wilayah II Baron, Marjono pada Rabu (23/12/2015) menerangkan pihaknya meminta agar pemerintah atau Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul bisa memasang sejumlah rambu peringatan di jalur-jalur evakuasi menuju kawasan wisata pantai. Bus yang kerap menggunakan jalur evakuasi ini, biasanya berukuran 3/4.
“Kalau di jalur itu ada bus berpapasan dengan sepeda motor, maka akan berbahaya dan rawan sekali terjadi kecelakaan, jalur-jalur ini sempit sekali,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Gunungkidul, Komisaris Polisi (Kompol) Eddy Sugiharto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah cara untuk mencegah sekaligus menanggulangi arus lalu lintas yang kacau di masa liburan kelak. Salah satunya menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) searah untuk sejumlah ruas jalan. Meski demikian, rekayasa lalin ini akan dilakukan secara situasional, tergantung kepadatan pengunjung dan arus lalin.
Di tengah koordinasi antar lintas sektoral di Bangsal Sewoko Projo, Ia mengungkapkan, bahwa jalur-jalur yang direkayasa merupakan jalur yang setiap musim liburan menjadi kawasan yang ditengarai rawan kemacetan saat terjadi peningkatan jumlah kendaraan di musim liburan. Terlebih ketika bus-bus berukuran besar mulai memasuki kawasan Gunungkidul
“Bukan hanya menyiapkan rekayasa searah, juga disiapkan satuan tim ganjal ban di tanjakan Slumprit, Patuk dan tanjakan Kukup,” ungkapnya.
Ia berharap seluruh kendaraan, baik pribadi hingga angkutan besar bisa mematuhi semua kebijakan yang berlaku di masa liburan, agar tercipta lalu lintas yang aman, nyaman, demi keselamatan pengunjung dan warga Gunungkidul.
Sedangkan Kepala Unit Laka Polres Gunungkidul Ipda Erida Kusumah mengatakan, Ia dan jajarannya telah memetakan tiga lokasi rawan terjadinya kecelakaan. Semua titik rawan kecelakaan itu berada di lintasan jalur arus Wonosari-Jogja hingga jalur Pantai Baron.
“Wilayah yang rawan kecelakaan, kebanyakan jalannya menikung tajam, jalan yang sempit, tanjakam maupun persimpangan yang belum dilengkapi dengan lampu penerangan jalan,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya musim penghujan, Ia menyebut tingkat kerawanan bertambah dan meminta pengguna jalan terus menjaga kewaspadaan
“Kecelakaan bisa saja terjadi dimana saja, maka masyarakat perlu mematuhi aturan dalam berlalu lintas,” imbuhnya. (Maria Anjani).