WONOSARI, kabarhandayani.– Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Gunungkidul Heru Pranowo mengatakan ribuan pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Gunungkidul belum menerima tunjangan insentif dari pemerintah daerah maupun pusat.
\r\n
“Dari 2.180 pendidik PAUD, baru ada 945 pendidik yang mendapatkan insentif, sisanya, 1.237 guru nasibnya belum jelas,” kata Heru saat ditemui wartawan disela mengikuti acara ulang tahun Himpaudi Gunungkidul ke 9 di alun-alun Wonosari, Rabu (18/6/2014).
Heru menjelaskan, tenaga pengajar PAUD yang telah mendapatkan insentif bersumber dari APBD dan ABBN, Dia memaparkan, dari 945 guru yang telah menerima 656 bersumber dari APBD dan 299 dari APBN.
“Meskipun belum menerima insentif, 1.237 tenaga pendidik PAUD ini tetap menjalankan tugasnya dengan maksimal dan selalu menjaga kualitas,” ungkapnya.
Lebih jauh Heru menjelaskan, perkembangan PAUD memang sangat pesat di Kabupaten Gunungkidul, ada 627 lembaga PAUD terdiri dari 410 Kelompok bermain, 16 Tempat Penitipan Anak (TPA) dan 201 Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Jumlah 627 lembaga tersebut, mampu menyerap tenaga pendidik sebanyak 2.180 orang, dengan rincian 45 pendidik lulusan SMP, 1.706 lulusan SMA, 65 lulusan Diploma, dan 366 lulusan Strata 1 (S1).
Bupati Gunungkidul Hj. Badingah S.Sos, mengaku telah mencari solusi dalam upaya mensejahterakan tenaga pendidik PAUD. “Koordinasi dengan pemerintah provinsi, Pusat terus kita lakukan untuk mencari solusi ini,” papar Badingah. (Juju/Hfs)