WONOSARI, (KH),– Hingga Kamis, (13/5/2020) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari merawat pasien positif Covid-19 sebanyak 13 orang. Selain itu, terdapat pula 4 Pasien Dalam Perawatan (PDP).
Dengan begitu, seperti dikatakan Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati, kapasitas ruang isolasi yang dimiliki saat ini penuh. “Karena kapasitasnya hanya 15 ruangan dengan 17 tempat tidur. Adapun ruangan isolasi anak ada 2 ruangan juga penuh,” kata Heru.
Guna mengantisipasi tambahan pasien, pihaknya saat ini tengah menyiapkan ruang isolasi baru. Ruangan baru, sambung Heru, memiliki kapasitas 7 ruang dengan 14 tempat tidur.
Tak dipungkiri, Heru merasa khawatir, sebab 12 spesimen baru yang dikirimkan ke laboratorium segera keluar. Terlebih, raid test massal belakangan ini juga tengah berlangsung. Sehingga kemungkinan risiko adanya penambahan orang yang mesti dirawat semakin tinggi.
Dengan adanya risiko yang semakin tinggi bertambahnya pasien yang butuh dirawat, skema lain yang ingin ditempuh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Gunungkidul yakni dengan meminta bantuan rumah sakit-rumah sakit swasta.
Untuk sementara ini setidaknya ada 3 rumah sakit swasta yang dihubungi Dinas Kesehatan. Diantaranya RS Pelita Husada, Nur Rohmah, dan PKU Muhhamadiyah. Tak hanya itu saja, komunikasi dengan manajemen RS Bethesda Wonosari juga dilakukan guna mengantisipasi lonjakan pasien.
Adapun RSUD Saptosari, dalam situasi darurat ini dimanfaatkan untuk karantina. Sebab, hingga saat ini untuk pemanfaatannya masih melengkapi izin sebagai rumah sakit. Di Gunungkidul baru ada dua rumah sakit rujukan untuk isolasi covid-19 yakni RSUD Wonosari dan RS Panti Rahayu.
Direktur RSUD Saptosari, Eko Darmawan menginformasikan, rumah sakit di kawasan selatan Gunungkidul ini masih merawat 9 oarng yang reaktif raipd test. Namun, jika mendesak, rumah sakit siap menampung pasien positif Korona asal kondisi gejalanya ringan.
“Pembangunan rumah sakit masih dalam tahap penyelesaian. Pasien positf Covid-19 bisa masuk asal yang reaktif dipindahkan,” jelasnya. (Kandar)