Puluhan Ribu Hektar Padi Di Gunungkidul Mulai Dipanen

oleh -1207 Dilihat
oleh
Panen raya padi jenis Segreng di Desa Karangwuni Kecamatan Rongkop. KH
Panen raya padi jenis Segreng di Desa Karangwuni Kecamatan Rongkop. KH

WONOSARI, (KH)— Sebanyak 49.740 hektar tanaman padi di Gunungkidul mulai memasuki masa panen. Dari keseluruhan luas tanam padi tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu padi lahan kering/ gogo dan padi sawah.

Menurut Kepala Bidang Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono, padi lahan kering/ gogo secara umum lebih dahulu dipanen oleh petani dari pada padi jenis sawah. Target jumlah luas tanam kedua jenis padi itu belum tercapai sesuai target yang ditetapkan untuk musim tahun ini.

“Target luasan tanam tahun ini pada periode Oktober  2016 hingga Maret 2017 sebanyak 57.061 hektar. Sehingga masih ada kekurangan 7.321 hektar, sisa ini akan dipenuhi pada musim tanam ke dua (MH2) terutama padi pada lahan sawah,” jelas Raharjo Yuwono, Rabu, (25/1/2016).

Dirinya mengklaim, tidak ada kendala serius yang dihadapi petani pada musim tanam tahun ini, rata-rata tanaman pertanian cukup baik. Sehingga prediksi hasil dengan target rata-rata produksi 50,37 Kwintal per hektar akan menghasilkan 290.817 ton.

Seperti dicontohkan, panen raya padi lahan kering/gogo di Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop dua hari yang lalu, untuk jenis padi varietas segreng/ lokal memberikan hasil yang lumayan. Permulaan panen raya yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ir.Bambang Wisnu Broto tersebut, diperoleh angka capaian hasil padi gogo sesuai ubinan sekitar 5 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektar.

Dibanding tahun sebelumnya, luas tanam padi tahun ini mengalami kenaikan. Tahun lalu luas tanam sekitar 55.000 hektar, yang terbagi untuk padi jenis gogo ada 46.600 ha dan padi sawah sekitar 8.000 ha.

Raharjo menambahkan, untuk tanaman palawija jenis lain mengenai luasan tanam dan prediksi hasil tidak begitu banyak mengalami perubahan. Terkecuali tanaman jenis kedelai, dari tahun ke tahun luasan tanam tanaman bahan baku tempe ini selalu mengalami penurunan, apabila tahun lalu berkisar diangka 17.000 ha, tahun ini hanya 14.000 ha saja. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar